BACA JUGA: Gus Choi dan Lily Resmi Gugat PKB dan Marzuki
Demikian antara lain dijelaskan oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Rabu (16/3), saat berada di Cirebon.Berbagai masukan disampaikannya kepada pihak Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka membangun pertanian yang tangguh di Indonesia itu
BACA JUGA: Kader Demokrat Pajaki Pemilik Hotel
"Impor (beras) tidak perlu dibiasakan, seandainya kita masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujar Anas yang menghadiri acara pesta tani di Cirebon bersama sejumlah pengurus DPP dan anggota Fraksi Partai Demokrat (F-PD) DPR RI itu.Menurut Anas, (kebijakan) impor tentulah bukan sesuatu yang haram, tergantung dari sudut mana memandangnya
BACA JUGA: Demokrat Lebih Senang Koalisi dengan Petani
"Tapi maksud saya, impor jangan selalu dibiasakan, karena akan membuat kita menjadi tergantung dengan pihak luar," tandasnya.Supaya dapat memenuhi kebutuhan pangan - bahkan surplus - menurut Anas, yang mestinya dilakukan Kementan adalah memacu produksi"Dan untuk meningkatkan produktivitas tersebut, sejumlah instrumen pendukung harus dimaksimalkanSeperti ketersediaan pupuk, benih, pengairan dan sebagainya," katanya.
Berarti, apakah Menteri Pertanian (Mentan) harus dari Demokrat? "Wah, kalau masalah menteri itu, tergantung Presiden," ujar mantan Ketua Umum PB HMI tersebut diplomatis"Saya hanya menegaskan, sektor pertanian menjadi salah satu concern partai kami," tukas Ketua Umum Partai Demokrat itu tersenyum.
Saat ini, jabatan Mentan yang dipegang Suswono, merupakan pos kabinet yang menjadi jatahnya PKSKetika ribut akan adanya reshuffle, beberapa kursi PKS di kabinet - salah satunya Mentan - dikabarkan akan digeserNamun dalam kenyataannya, hingga kini, pergantian kabinet tak urung dilakukan Presiden, meski sejumlah partai yang menjadi mitra koalisi Demokrat dinilai tak sejalan(mur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geser Ical di Setgab Blunder
Redaktur : Tim Redaksi