jpnn.com, MOSCOW - Sejak pekan lalu, ancaman bom palsu marak di Kota Moskow, Rusia. Kendati demikian, saat ada ancaman baru, aparat tidak lantas mengabaikannya.
Demikian juga saat sejumlah ancaman muncul bersamaan kemarin, Rabu (13/9). Lebih dari 10.000 penduduk langsung diungsikan dari sedikitnya tiga titik strategis Moskow.
BACA JUGA: Mengerikan! ISIS Kantongi 11 Ribu Buku Paspor Suriah Asli
’’Ada 24 titik yang kami amankan. Sedikitnya 10.000 orang kami evakuasi. Jumlah pastinya belum kami ketahui,’’ ungkap seorang petugas keamanan kepada kantor berita Tass.
Lewat sambungan telepon, peneror menyatakan bahwa mereka menyembunyikan bom yang siap meledak di 24 lokasi berbeda itu.
BACA JUGA: 12 Guru dan Siswa Pesantren di Bogor Ini Gabung ISIS
Demi keamanan, aparat pun langsung mengosongkan lokasi-lokasi yang disebutkan.
Saat warga sipil dievakuasi dari 24 lokasi tersebut, polisi bersama tim gegana dan pasukan anjing pelacak dikerahkan ke sana.
BACA JUGA: BRICS Lawan Proteksionisme AS
Mereka melacak keberadaan bom di lokasi-lokasi yang disebutkan peneror. Yakni, stasiun-stasiun kereta api, pusat-pusat perbelanjaan, dan universitas.
’’GUM, pusat perbelanjaan yang terletak di dekat Red Square, First Moscow State Medical University, dan Moscow State Institute of International Relations juga dikosongkan,’’ kata salah seorang sumber yang terlibat dalam upaya evakuasi tersebut.
Namun, karena aparat belum juga menemukan bom yang dicari, jadwal kereta api tidak terpengaruh.
’’Tampaknya, itu adalah teror telepon. Tapi, kami tetap melacak kredibilitas ancaman tersebut,’’ ungkap seorang petugas keamanan.
Aparat juga berusaha menelusuri identitas si penelpon. Tidak jelas apakah ancaman itu dilontarkan satu orang atau lebih.
Sebelumnya, ancaman bom palsu juga memaksa aparat mengevakuasi sekitar 45.000 orang dari 22 titik strategis di sejumlah kota di Rusia. (RT/hep/c22/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eropa Panik, Minta AS Setop Tekan Korut
Redaktur & Reporter : Adil