jpnn.com - jpnn.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai ancaman Basuki T Purnama (Ahok) dan tim penasihat hukumnya yang akan akan melaporkan Rais Am Syuriah PBNU KH Ma'ruf Amin ke polisi telah membuat kalangan nahdliyin terusik.
Arsul yang juga anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum itu menyebut tim pembela Ahok telah mengintimidasi Kiai Ma’ruf sehingga membuat warga NU marah. Menurut Arsul, mestinya kubu Ahok tak perlu mengespresikan pembelaan dengan mengancam ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
BACA JUGA: Beginilah Jurus Kubu Ahok Mentahkan Kesaksian Ketum MUI
"Apalagi ancaman itu ditujukan terhadap seorang ulama senior yang juga merupakan pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di tanah air kita dengan jumlah anggota lebih dari 40 juta orang," kata Arsul melalui pesan singkat, Rabu (1/2).
Arsul menambahkan, Ahok atau penasihat hukumnya mestinya mengingatkan Kiai Ma'ruf dengan cara yang santun. Namun, katanya, sikap kubu Ahok yang intimidatif justru membuat umat Islam khususnya NU terluka.
BACA JUGA: SBY Disebut-sebut di Sidang Ahok, Demokrat Murka
“Sikap Ahok dan penasihat hukumnya telah menambah atau memperbesar luka umat Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya," ujar politikus asal Jawa Tengah ini.
Lebih lanjut Arsul juga menanyakan asal informasi yang dijadikan dasar oleh kubu Ahok untuk menuding Kiai Ma’ruf ditelepon Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, jika ternyata informasi itu dari sadapan intelijen yang bocor, maka akan jadi masalah hukum.
BACA JUGA: Kubu Ahok Perkarakan Kebijakan Trump ke Ketua MUI
"Pertanyaannya dari mana Ahok atau penasehat hukumnya tahu. Apakah dari sadapan yang dilakukan suatu pihak terus dibocorkan kepada mereka?" tambah Arsul mempertanyakan.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NU Tambah Usia, Inilah Kado Doa dari PDIP
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam