Ancaman Menhan untuk Pengganggu Kedaulatan Negara: Tidak Ada Lagi Negosiasi, Selesaikan!

Kamis, 30 Mei 2019 – 19:08 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Foto: Miftahulhayat/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengingatkan kepada semua pihak yang ingin merusak stabilitas negara agar menahan perbuatannya. Ryamizard mengaku TNI akan turun langsung untuk menertibkan pihak-pihak tersebut tanpa ampun.

"Katanya akan ada kerusuhan lagi, Juni lebih besar, itu pernyataan kurang baik. Mari kami antisipasi. Saya ajak semua pihak yang kurang puas untuk tidak melakukan kerusakan. Yang susah bukan 01-02 (Jokowi - Prabowo, red), rakyat rugi, ada yang mati," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).

BACA JUGA: Ratusan Polisi Terluka Setelah Kerusuhan 22 Mei, 9 Dirawat di RS Polri

Sejauh ini, Ryamizard melihat kondisi keamanan dalam negeri tidak terlalu parah, sehingga masih menjadi tanggung jawab polisi. Namun, jika gerakan massa sudah mengganggu kedaulatan dan keutuhan negara, termasuk di situ ada masalah ideologi, maka TNI akan bergerak.

"Saya harus turun tangan. Polisi sudah baik, sudah capek, banyak korban. Kalau saya sudah bicara tidak ada lagi negosiasi, tidak ada lagi berunding-berunding. Yang ada harus diselesaikan dengan baik, apa pun untuk negara dan bangsa," jelas dia.

BACA JUGA: Polri Klaim 6 Warga Tewas Saat Rusuh 21 dan 22 Mei, Satu Tanpa Identitas

BACA JUGA: Menhan Tak Percaya Ada yang Mau Membunuh Pejabat 

Mantan kepala Staf Angkatan Darat ini mengaku selama ini tidak punya musuh. Dia juga melihat gejolak yang ada dalam negeri saat ini merupakan anak bangsa.

BACA JUGA: Kerusuhan 22 Mei Bikin Pusat Grosir Terbesar di Asia Tenggara Seperti Kota Mati, Rugi Rp 200 Miliar

"Yang ribut-ribut ini bukan musuh, tapi teman," tandas purnawirawan TNI ini. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aparat Ciduk 3 Perusuh di Petamburan, Ternyata...


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler