jpnn.com - Perempuan yang mengonsumsi tambahan 1,5 liter air setiap hari ke asupan reguler mereka selama 12 bulan adalah 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan infeksi saluran kemih lainnya daripada perempuan yang minum kurang dari jumlah itu.
Hasil penelitian JAMA Internal Medicine dari University of California, San Francisco, menyebutkan pengurangan infeksi berulang mungkin karena peningkatan volume urine mendorong lebih sering buang air kecil, keduanya memaksa keluar lebih banyak bakteri dari kandung kemih. Penelitian ini adalah percobaan klinis acak pertama untuk memeriksa rekomendasi umum menambahkan air ke dalam diet.
BACA JUGA: Ketahuilah, Ini Berita Buruk Bagi Pengguna Pemanis Buatan
Minum 1,5 liter sehari setara dengan sekitar enam cangkir air atau empat botol air 12-ons. "Air apapun yang aman untuk diminum bisa membantu mengatasi masalah-masalah ini,” kata deputi editor untuk JAMA Internal Medicine, Dr. Deborah Grady dari University of California, San Francisco, seperti dilansir laman MSN, Rabu (26/12).
Setidaknya separuh dari semua perempuan berisiko terkena apa yang oleh dokter disebut sebagai "sistitis akut tanpa komplikasi" atau "infeksi saluran kemih" pada suatu saat dalam kehidupan mereka.
BACA JUGA: Perut Kembung Setelah Berolahraga, Apakah Normal atau Tidak?
Begitu mereka mendapatkannya, sekitar seperempat dari para wanita itu akan mendapatkan yang lain dalam waktu enam bulan. Hingga 75 persen wanita akan mendapatkannya satu lagi dalam setahun.
Rasa panas yang membakar, gatal dan sering buang air kecil bisa membuat hidup menjadi sengsara.
BACA JUGA: Menyikapi Penyakit Tuberkulosis dan Resistensinya
Tapi ada masalah lain yang lebih besar, yakni mengobati infeksi UTI menyumbang sekitar 15 persen dari semua penggunaan antimikroba, menurut penelitian, yang berkontribusi pada meningkatnya masalah resistensi antibiotik.
Itulah sebabnya banyak wanita didorong untuk mencoba perubahan gaya hidup sebelum atau sebagai tambahan pada obat resep.
Anjuran umum. Jangan menunda buang air kecil. Buang air kecil segera setelah berhubungan seksual dan praktikkan kebersihan daerah kemaluan yang baik, yang termasuk menggunakan sabun biasa yang tidak harum untuk mencuci daerah di sekitar kemaluan Anda dengan lembut setiap hari, menurut National Health Service di Inggris.
Hindari douche dan menggunakan sabun wangi, karena hal ini bisa mengganggu keseimbangan alami bakteri dan tingkat pH.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyusui Bisa Bikin Jantung Ibu Lebih Sehat?
Redaktur & Reporter : Fany