Anda Tidak Mau Divaksin? Tolong, Simak Penjelasan Dokter Indra

Minggu, 01 Agustus 2021 – 19:04 WIB
Pemakaman jenazah pasien terpapar COVID-19 di TPU Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Senin (21/6). Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PEKANBARU - Kasus kematian karena terpapar COVID-19 di wilayah Riau beberapa hari ini mengalami peningkatan dan sebagian besar yang meninggal dunia belum divaksin.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi mengatakan, mayoritas yang meninggal berusia di atas 50 tahun.

BACA JUGA: Anies Baswedan Mengungkap Data, Rakyat Indonesia yang Ogah Divaksin Wajib Baca

"Rata-rata pasien yang meninggal berusia di atas 50 tahun dan belum divaksin COVID-19. Jadi, pentingnya vaksin itu untuk meningkatkan kekebalan terhadap kemungkinan terpapar COVID-19 yang berat. Kalau sudah divaksin, jika kena COVID-19 kondisinya ringan dan sedang," kata Indra Yovie di Pekanbaru, Minggu (1/8).

Dokter Indra mengatakan pasien COVID-19 yang meninggal tersebut pada umumnya terlambat dibawa ke rumah sakit. Pada umumnya pasien dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sudah berat.

BACA JUGA: Khusus Pasien Covid-19 yang Menjalani Isoman, Simak 4 Saran dari Guru Besar UI Ini

"Sekarang kasus kematian di atas 40 orang, dalam satu jam hampir satu atau dua orang meninggal. Sebulan lalu saya bilang setiap tiga jam ada satu pasien meninggal. Sekarang, setiap satu jam ada satu sampai dua pasien meninggal," ucapnya.

Pada Sabtu (31/7) terdapat 50 kasus kematian pasien COVID-19 di seluruh wilayah Riau yang tersebar di 12 kabupaten dan kota, kecuali Kabupaten Kepulauan Meranti yang tidak ada kasus kematian.

BACA JUGA: Cerita Mas Agung Saat Mengantar Jenazah Pasien Covid-19 yang Sudah Ditolak Puluhan Layanan Ambulans

Indra Yovi mengatakan tingginya angka kematian juga disebabkan tingginya jumlah kasus.

Sedangkan, tingginya kasus akibat menurunnya disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Semakin banyak jumlah yang positif, banyak pula pasien meninggal. Itu rumusan pasti. Kalau mau menurunkan angka kematian ya harus diturunkan angka hariannya dengan cara meningkatkan protokol kesehatan. Bukan testingnya yang dikurangi, itu tak boleh. Sekarang testing di Riau sudah melebihi standar WHO, mencapai lebih 4.000 sampel per hari," paparnya. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler