Andai Bu Titi Enggak Ikut PPPK, Honorer K2 Tidak Terpecah

Minggu, 19 Juli 2020 – 09:34 WIB
Titi Purwaningsih. Foto: Istimewa/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Forum Honorer K2 Tenaga Administrasi (FHK2TA) Sumatera Utara Arfi'i menyesalkan langkah Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih yang tidak konsisten memerjuangkan status PNS.

Seharusnya, Titi tetap fokus pada misi perjuangan PHK2I yang menolak PPPK (Pegawal Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

BACA JUGA: Soal Nasib Tenaga Teknis, Titi Honorer K2: Saya Benar-benar Galau

"Kenapa kemarin-kemarin diterima PPPK-nya diterima Bu Titi. Coba konsisten dengan PNS, pasti honorer K2 tetap kompak dan tidak terpecah seperti sekarang," kata Arfi'i kepada JPNN.com, Minggu (19/7).

Keputusan Titi ikut tes PPPK, lanjutnya, tidak memikirkan imbasnya pada perjuangan honorer K2 yang sudah dilakukan bertahun-tahun. Mestinya sebagai ketum, Titi mendengarkan aspirasi anggota lainnya.

BACA JUGA: Aktivis BEM UNS Menyampaikan Pengumuman, Titi Honorer K2 Kecewa Berat

"Tak dipikirkan Bu Titi imbasnya ke perjuangan yang sudah ditempuh dan kurang mendengarkan masukan dari rekan-rekan yang lain," ucapnya.

"Sekarang bagaimanapun upaya yang dilakukan honorer K2 sepertinya sudah buntu. Karena memang tidak ada itikad baik pemerintah untuk mengangkat status honorer K2 menjadi aparatur sipil negara (ASN). Jangankan PNS kotak obat pun (PPPK) cuma wacana," sambungnya.

BACA JUGA: Sudah Setahun Seorang Guru Honorer Berbuat Terlarang, Masuk Perangkap saat di Pasar

Dia menambahkan, yang di posisi terjepit sekarang adalah tenaga teknis lainnya seperti administrasi, penjaga pintu air, dan lainnya. Apalagi banyak daerah yang tidak memerhatikan kesejahteraan honorer K2.

"Cuma beberapa daerah yang memikirkan kesejahteraan honorer K2. Itu pun bisa dihitung dengan jari tangan saja daerah yang memikirkan kesejahteraan honorernya. Selebihnya tunggu kebijakan dari pemerintah pusat," tandasnya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler