jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memindahkan ibu kota negara ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mendapat apresiasi dari Direkrur Anak Bangsa Juara Michael Umbas.
"Pemindahan ini menjadi bukti bahwa Pak Jokowi seorang pemimpin yang visioner, pendobrak, mau keluar dari zona nyaman sekaligus cermin sikap sebagai negarawan," kata Umbas di Jakarta, Senin (26/8).
BACA JUGA: Alasan Pak Jokowi Pindahkan Ibu Kota RI dari DKI
Umbas meyakini mantan gubernur DKI Jakarta itu tidak berpikir untuk kepentingan lima tahunan, melainkan jangka panjang. Sehingga, generasi bangsa masa depan akan menuai manfaat pemindahan ibu kota.
"Keberanian Pak Jokowi memindahkan ibu kota juga menunjukkan komitmen beliau terhadap perubahan. Karena beliau bilang beban DKI Jakarta dan Pulau Jawa sudah begitu berat," jelas Umbas.
BACA JUGA: Tok Tok Tok... Inilah Lokasi Ibu Kota Baru RI Pilihan Jokowi
BACA JUGA: Tok Tok Tok... Inilah Lokasi Ibu Kota Baru RI Pilihan Jokowi
Menurut Umbas, suami Iriana tersebut juga menginginkan adanya pemerataan pembangunan nasional bersifat Indonesia sentris. Terlebih Indonesia merupakan bangsa yang besar dan sudah 74 tahun merdeka, tetapi belum pernah menentukan dan merencanakan ibu kota sendiri.
BACA JUGA: Pindah Ibu Kota, Banyak PNS Bakal Minta Pensiun Dini
"Pengumuman ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur bisa dikatakan sebagai hadiah di momen kemerdekaan Indonesia. Andai Bung Karno masih hidup, beliau yang dulu menggagas ide ini pasti bangga," kata Umbas.
Dia menambahkan, karena Presiden ketujuh RI tersebut sudah bersurat kepada ketua DPR, Umbas berharap dukungan politik terus memgalir untuk mendukung rencana besar ini.
"Kami berharap para wakil rakyat menyetujui dan mendukung penuh rencana pemindahan ibu kota. Saya pribadi optimistis. Dukungan dari DPR saat ini yang akan berakhir maupun yang nantinya dilantik pada awal Oktober 2019 tak perlu diragukan," tandas Umbas. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Sejumlah Negara, Pemindahan Ibu Kota Tidak Semulus yang Dibayangkan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam