jpnn.com, JAKARTA - Manajer Persija Jakarta sekaligus mantan Kapten Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, mengisi harinya dalam masa work from home dengan bercerita di akun Twitter miliknya.
Dia memutar memori, mengingat bahwa awalnya dia tak bercita-cita jadi striker, tetapi ingin menjadi penjaga gawang.
BACA JUGA: Bambang Pamungkas Umumkan Sanksi untuk Sandi Sute
Sebelum menjadi pesepak bola profesional, Bepe, panggilan karibnya, pernah mencoba beberapa posisi saat masih muda dulu.
Dari depan sampai belakang, semuanya sudah dicoba olehnya.
BACA JUGA: Alasan Bambang Pamungkas Mau jadi Manajer Persija
BACA JUGA: Sikap Sandi Sute Berlebihan, Bakal Dievaluasi Bambang Pamungkas
"Sebelum memutuskan untuk menjadi seorang striker, saya sempat mencoba beberapa posisi dalam sepak bola," twitnya.
Posisi yang dicoba awalnya ialah gelandang bertahan, merasa tak cocok, dia kemudian beralih ke pemain sayap serang.
Setelah itu, dia mencoba posisi sebagai penjaga gawang. Di posisi itu, dia merasakan nyaman dan menilai ini adalah posisi yang pas untuknya.
"Namun, niatan saya untuk menjadi kiper berhenti setelah patah tangan, karena jatuh dari sepeda saat kelas 6 Sekolah Dasar," ucapnya.
Setelah pindah posisi dan berkarir di sepak bola sebagai striker, Bepe, akhirnya bisa mendapatkan kontrak profesionalnya bersama Persija Jakarta.
Saat sudah dikenal sebagai pemain muda berposisi penyerang, Bepe ternyata sempat kembali mencoba posisi kiper.
"Di tahun pertama saya di Persija Jakarta setelah latihan selesai, saya sering menggantikan Muhammad Halim menjadi penjaga gawang. Saat itu Mas Widodo Cahyono Putro berlatih tambahan finishing menerima crossing manis dari Anang Ma'ruf dan Budiman Yunus," imbuh Bepe.
Bepe belum meneruskan ceritanya, yang pasti, sampai hari ini dia gagal menjadi kiper, karena telah menjadi legenda sebagai seorang striker di Timnas Indonesia.
Hanya, di beberapa laga amal, Bepe masih sering mencoba jadi kiper. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad