jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief menilai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak serius memproses cuitannya melalui akunnya di Twitter.
Andi mengaku Bawaslu tidak proaktif mengejar keterangannya, hanya sekadar melalui undangan panggilan.
BACA JUGA: Respons Hasto untuk Tudingan Andi Arief
"Kalau jadi komisioner cuma duduk di belakang meja itu sih bukan pengawas namanya, tetapi mirip mandor zaman Belanda. Untuk apa Bawaslu dibiayai mahal oleh negara kalau soal jarak saja gak bisa mereka pecahkan. Jakarta-Lampung kan hanya urusan satu jam via pesawat," kata Andi saat dihubungi, Jumat (31/8).
Andi menyesalkan sikap Bawaslu yang menyebut kasus itu dihentikan karena tidak ada bukti.
BACA JUGA: Andi Arief Lontarkan Tudingan Lagi, Kini Sasar Hasto PDIP
Bawaslu, menurut Andi, tidak lebih dari ormas rendahan. "Bawaslu pemalas dan enggak serius," kata dia.
Andi mengaku siap memberikan keterangannya kepada Bawaslu jika benar ingin memproses adanya dugaan mahar politik bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN. Andi bahkan menantang Bawaslu untuk memanggilnya hari ini.
BACA JUGA: Pastikan Kicauan Andi Arief Tak Ganggu Koalisi Prabowo-Sandi
"Hari ini, saya sudah di Jakarta," jelas Andi. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuman Centang Dua, Andi Arief gak Balas
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga