jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Golkar Andi Rio Idris Padjalangi berharap jangan sampai ada bom bunuh diri di tempat lain atau target yang lebih besar pascaperistiwa di Markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12).
Oleh karena itu, legislator dari Partai Golkar ini meminta Polri memperkuat fungsi intelijen pascaperistiwa bom bunuh di Mapolsek Astanaanyar tersebut.
BACA JUGA: Moeldoko Mengecam Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Markas Polsek Astanaanyar
"Saya meminta kepolisian harus dapat memperkuat fungsi intelijen. Jangan sampai ada bom bunuh diri di tempat lain atau target yang lebih besar pasca peristiwa tersebut," kata Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/12).
Andi Rio mengatakan bahwa peristiwa bom bunuh diri merupakan rencana jaringan teroris untuk menciptakan kondisi dan situasi keamanan tidak aman serta tenang.
BACA JUGA: 3 Polisi Terluka Akibat Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Dia berharap menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Densus 88 Antiteror Polri harus dapat bekerja secara maksimal dengan mengusut tuntas jaringan terduga teroris.
"Ungkap dan usut secara tuntas, jangan sampai perayaan Natal dan Tahun Baru tercederai. Pelaku merupakan mantan narapidana terorisme, aksi ini membuktikan, pelaku kembali melakukan komunikasi dengan jaringan terorisme," ungkapnya.
BACA JUGA: Densus 88 Bergerak Menyelidiki Pelaku Bom Bunuh Diri di Markas Polsek Astana Anyar
Andi Rio meminta aparat Polri yang bertugas untuk berhati-hati karena masih menjadi salah satu target sasaran kelompok teroris yang ada di Indonesia.
Oleh karena itu, Andi Rio mengatakan bahwa aparat kepolisian terutama personel yang bertugas di lapangan harus waspada karena jaringan terorisme di Indonesia masih menyimpan dendam kepada Polri dan kelompok yang terafilisasi dengan pemerintah karena aksi mereka merasa terhalangi. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi