jpnn.com, JAKARTA - Anggota Panitia Kerja (Panja) Investasi BUMN Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengatakan transformasi dalam tubuh PT Telkom Indonesia serta sejumlah aksi korporasi yang telah dilakukan terbukti mampu mendongkrak laba perusahaan.
Hal itu diketahui saat Panja Investasi BUMN di Perusahaan Digital memanggil Direktur Utama (Dirut) PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Ririek Adriansyah dan Dirut Telkomsel Hendri Mulyana Syam, Selasa (14/6).
BACA JUGA: Kebijakan Telkomsel Berinvestasi di GOTO Perlu Diapresiasi Â
Pembentukan panja itu bertujuan mendalami investasi digital yang dilakukan oleh emiten pelat merah itu di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
"Dirut Telkom menjelaskan kepada kami dalam rapat bahwa PT Telkomsel mendapat untung Rp 2,8 triliun dari pembelian saham dan Rp 800 miliar dari keuntungan sinergi ekosistem digital," kata Andre Rosiade dalam keterangan seusai rapat di Gedung DPR RI, kemarin.
BACA JUGA: Daerah Ini Ajukan Formasi PPPK 2022 ke KemenPAN-RB, Guru Paling Banyak
Menurut politikus Gerindra itu, Telkomsel masuk ke bisnis digital dengan cara yang cerdas.
Proses investasi juga dijalankan secara benar dengan memenuhi semua ketentuan dan melalui proses persetujuan banyak pihak. Termasuk restu dari Singtel, BUMN Singapura, pemilik 35 persen saham Telkomsel.
BACA JUGA: Permintaan Pak Najamuddin Tegas, Tinjau Ulang Penghapusan Honorer
Andre menyebut keberadaan Telkomsel dan GoTo sebagai perusahaan publik merupakan jaminan bahwa keduanya menjunjung tinggi prinsip tata kelola perusahaan yang benar.
Selain itu, usulan investasi Telkomsel di GoTo diketuai oleh direksi yang membawahi bisnis digital dalam hal ini direktur planning & transformation yang merupakan perwakilan dari Singtel.
"Komite Investasi Telkomsel juga diketuai oleh perwakilan dari SingTel," ucap Andre.
Anggota Komisi VI DPR RI itu menyebut usulan investasi tersebut juga disetujui oleh seluruh Dewan Direksi melalui mekanisme keputusan kolektif kolegial dalam rapat Direksi Telkomsel.
Setelah itu, usulan tersebut dibawa ke rapat Dewan Komisaris Telkomsel yang terdiri dari perwakilan Telkom dan Singtel.
"SingTel tidak mungkin memberi persetujuan tanpa GCG dan tanpa ada potensi keuntungan. Terakhir baru dimintakan persetujuan investasi ini kepada Dewan Direksi Telkom. Tahapan ini perlu dipahami," tutur Andre Rosiade. (fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam