Andre Rosiade Datangi Istana, Tidak Ada Urusan sama Arief Poyuono

Rabu, 14 Agustus 2019 – 15:10 WIB
Andre Rosiade. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Andre Rosiade menyambangi Kantor Staf Presiden (KSP) di Kompleks Sekretariat Negara, Jakarta pada Rabu (14/8). Anggota DPR terpilih dari Sumatera Barat itu datang untuk menemui Kepala KSP Moeldoko.

Namun demikian, kehadiran Andre diterima oleh Deputi IV KSP Eko Sulistyo, karena Moeldoko sedang tidak berada di kantor. Ada keperluan apa anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu menemui mantan Panglima TNI itu?

BACA JUGA: Gerindra Undang Amien Rais ke Rakernas? Jawaban Andre Rosiade Tidak Tegas

Andre menyampaikan kedatangannya ke KSP untuk mengantarkan surat permohonan audiensi Serikat Pekerja Semen Indonesia dengan Moeldoko. Namun surat itu terpaksa dititipkannya lewat Eko.

"Sesuai komitmen saya bahwa kami ingin melakukan audiensi dengan Pak Moeldoko membahas terpuruknya industri semen nasional kita yang mengalami predatory pricing dari perusahaan semen Tiongkok," ucap Andre.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Tidak Hadiri Upacara HUT RI ke-74 di Istana Negara, Mengapa?

BACA JUGA: Gerindra Undang Amien Rais ke Rakernas? Jawaban Andre Rosiade Tidak Tegas

Pihaknya ingin persoalan yang telah dilaporkannya ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), bisa dicarikan solusinya oleh KSP yang menurutnya sebagai tangan kanan presiden yang bisa memanggil menteri terkait.

BACA JUGA: Penjelasan Pihak Istana soal Wacana PNS Bisa Kerja dari Rumah

Andre sangat berharap Moeldoko bisa menerima Serikat Pekerja Semen Indonesia untuk mendiskusikan masalah yang terkait semen Tiongkok ini. Terutama memanggil Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto agar melakukan moratorium pembangunan pabrik semen baru.

"Jangan lagi membangun pabrik semen di Indonesia, karena kita surplus 35 juta ton, sampai 2030 tidak butuh bangun pabrik semen baru. Kedua, Pak Moeldoko bisa memanggil Pak Mendag yang suka impor itu, agar dicabut Permendag Nomor 7 Tahun 2018," tutur Andre.

Pihaknya mempertanyakan kenapa ketika Indonesia sudah surplus 35 juta ton semen per tahun, keran impor untuk produk asing masih tetap dibuka. Andre tidak ingin industri semen dalam negeri senasib dengan baja yang masuk jurang gara-gara melimpahnya produk impor.

"Jadi pembicaraan dengan Mas Eko tidak ada urusan dengan kedatangan Mas Arief Poyuono sebelumnya. Tidak ada urusan dengan rekonsiliasi, tidak ada urusan politik, tidak ada urusan dengan Pak Prabowo dan Partai Gerindra," tandas Andre. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Enzo Dikaitkan dengan HTI, Moeldoko: Nanti Akan Ketahuan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler