jpnn.com - MATARAM - Bakal calon Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto menyayangkan banyak bakal calon kepala daerah dari Golkar lebih mengutamakan lembaga survei dari pada menggerakkan struktur partai. Padahal, Golkar memiliki model yang digunakan lembaga survei, dalam langkah-langkah kerjanya.
"Lembaga survei itu mengandalkan orang di bawah. Ini sebenarnya menggunakan cara Golkar, yaitu sitem karakter des (kader penggerak teritorial desa ) yang sudah ada sejak lama. Padahal itu dijual mahal jelang pemilihan," ujar Airlangga saat bersilaturahmi dengan sejumlah pengurus DPD Golkar Tingkat I dan II se-Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (23/3).
BACA JUGA: Antara Anas Urbaningrum, Demokrat dan Golkar
Menurut Airlangga, jika struktur karakter des , maka langkah-langkah survei mudah dilaksanakan.
Namun sayangnya, banyak calon dari Golkar yang tidak lagi menggunakannya, karena tidak percaya dengan hasil yang bisa diraih.
BACA JUGA: Parpol yang Tarik Kadernya Dari Luar DKI Dinilai Lebay
"Kenapa calon kepala daerah tinggalkan struktur partai dan lebih memilih konsultan. Karena tidak percaya. Padahal Golkar paling pengalaman, karakter des itu punya Golkar," ujarnya.
Karena itu Airlangga berharap, ke depan Golkar dapat lebih meningkatkan konsolidasi. Baik di pusat maupun hingga ke daerah-daerah. Agar dapat dipercaya masyarakat.
BACA JUGA: Butuh Rp 18 Miliar, Baru Ada Rp 10 Miliar
"Kader yang berdarah-darah harus diberi prioritas. Jangan sampai ini ditelikung kader yang baru datang. Saya akan dorong pelatihan kader," ujar Airlangga.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahar Ikut Picu Deparpolisasi
Redaktur : Tim Redaksi