jpnn.com - TERNATE – Pengamat Ekonomi Maluku Utara (Malut) Mukhtar Adam menilai Pemkot Ternate tidak mempunyai desain dalam konsep pariwisata.
“Kalau pemkot memiliki model marketing, maka tentunya pemkot akan menawarkan kepada wisatawan lokasi-lokasi mana saja yang bisa dikunjungi,” kata Mukhtar Adam kepada Malut Pos (Grup JPNN.com), kemarin.
BACA JUGA: Anak Buah Bima Arya jadi TSK Pelecehan Seksual, tapi Sudah Ada yang Menjamin
Hal itu disampaikan Adam terkait pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kota Ternate, yang merasa kecewa karena Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, tak mengarahkan kunjungan 200 wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan kapal pesiar Le Soleal kemarin (26/11), ke Swalayan Taranoate, Provinsi Maluku Utara (Malut).
Selama ini, kata dia, pemkot memahami pariwisata itu tempat-tempat sejarah. Padahal sebenarnya, wisata adalah sebuah sistem yang terintegrasi yang memiliki nilai. “Orang kalau berwisata ingin lihat pemandangan indah, ingin mendapatkan produk lokal, dan lain-lain.
BACA JUGA: Memalukan!!! Oknum Perwira Polisi Suplai Narkoba untuk Menantu
“Inilah sistem pariwisata yang terintegrasi dan tidak parsial,” katanya.
Dia mengatakan, seharusnya pemkot menyiapkan paket wisata ini untuk dipublikasi lewat internet atau media asing, sehingga wisatawan yang berkunjung ke Ternate sudah mengetahui informasi jelas tentang paket wisata baik, pemandangan maupun produk lokalnya.
BACA JUGA: Ih Ngeri! Buruh Dilahap Mesin Molen
Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kota Ternate, merasa kecewa karena Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, tak mengarahkan kunjungan 200 wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan kapal pesiar Le Soleal kemarin (26/11), ke Swalayan Taranoate, Provinsi Maluku Utara (Malut).
Padahal puluhan pelaku usaha sudah menyiapkan souvenir khas Malut, yang bisa dijadikan oleh-oleh bagi wisman.
“Kami kecewa dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate, kenapa tak mengarahkan wisman ke Swalayan Taranoate yang merupakan pusat souvenir khas Malut di Kota Ternate,” kata Ketua Forum Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Ternate, Kustalani Syakir seperti diberitakan Koran Malut Pos (Grup JPNN.com).
Menurutnya, mereka sudah mempersiapkan kunjungan wisman tersebut sejak Rabu (25/110, namun akhirnya sia-sia. Berbagai oleh-oleh khas Malut disiapkan termasuk kuliner gohu ikan (sushi ala Malut, red).
“Saya berharap kunjungan turis ini memberikan berkah bagi pelaku UKM. Siapa tahu mereka tertarik dengan produk khas daerah ini, sehingga para pelaku UKM di Ternate juga punya pasar di luar negeri,” katanya dengan nada kecewa.
Koordinator kunjungan wisman ke Ternate Samsudin Muhamad saat dikonfirmasi Malut Pos, menjelaskan jadwal wisman selama di Ternate bukan diatur mereka. Dalam jadwal tersebut tak diagendakan untuk belanja.
Dia menuturkan wisman bisa komplain jika mereka mengarahkan ke lokasi yang tak di lokasi yang tak ada dalam jadwal.
“Saya mohon dimaklumi karena ini sesuai jadwal, dan kita tidak bisa memaksakan para turis berbelanja,” katanya.(fri/tr-03/onk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Kronologis Penangkapan Buronan Narkoba di Gorontalo
Redaktur : Tim Redaksi