jpnn.com - DENPASAR – Pemerintah Daerah Bali mengeluhkan banyak pihak yang tidak paham soal Mangrove di Teluk Benoa tetapi turut berbicara soal kondisi hutan Mangrove.
“Banyak orang yang tidak paham sama sekali soal Mangrove tapi diwawancarai media untuk berbicara tentang hutan Mangrove di Teluk Benoa,” kata Kepala Dinas Kehutanan Pemerintah Daerah Provinsi Bali, Wiranata pada acara Penanaman Mangrove dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional tahun 2016.
BACA JUGA: Tenaga Ahli dan Pendamping Desa Tak Digaji 3 Bulan
Di hadapan jurnalis asing yang mengikuti acara tersebut, Wiranata mengungkapkan dirinya beberapa kali mengundang mereka yang sering bicara Mangrove di media massa.
“Saya undang semuanya mereka yang pernah bicara soal Mangrove di media massa itu. Baik yang punya pengetahuan ataupun tidak punya pengetahuan tentang Mangrove. Tapi tidak ada satupun yang hadir. Mereka hanya ngomong di media saja,” keluhnya.
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Peternak Sapi
Untuk itu, Wiranata meminta pemberitaan di media massa soal kondisi hutan Mangrove di Teluk Benoa agar lebih berimbang. Terutama media massa lokal tertentu, selalu menggunakan narasumber yang tidak paham tentang Mangrove untuk berbicara tentang Mangrove.
“Kami tidak pernah dikonfirmasi, padahal ini Mangrove ini keahlian kami,” katanya.
BACA JUGA: Baru Keluar Dari Penjara, Malah Jadi Pengedar Lagi
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kasdam IX Udayana, Brigjen TNI I Made Sumantra, pendaki difabel dunia Sabar Gorky.
Sementara jurnalis ASEAN yang hadir antara lain Presiden Asosiasi Nasional Wartawan Malaysia (NUJM) Chin Sung CHEW, Basir Zahrom, Baharuddin Reseh Hj Yacoob dan Sekretaris Tetap CAJ Bambang Purwanto.
Selain itu, hadir juga dua wartawan Turki yaitu Selim Caglayan dari Kantor Berita Cihan dan Mehmet Yavuz Baydar, kolumnis Today Zaman dan Huffington Post.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Pemicu Ipda Sapto Bunuh Diri?
Redaktur : Tim Redaksi