Aneh, Teroris Kok Incar Gang Dolly

Rabu, 22 Januari 2014 – 00:39 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi Polda Jawa Timur yang telah mengantisipasi kelompok-kelompok radikal hingga kemudian berhasil menggerebek dan menangkap para terduga teroris. Terlebih, para terduga teroris itu ditangkap dalam keadaan hidup dan  tidak ada eksekusi mati di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Tidak seperti dalam penyergapan-penyergapan yang dilakukan sejumlah Polda lainnya, selama ini polisi cenderung menjadi algojo yang mengeksekusi mati tersangka di TKP," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane kepada JPNN, Selasa (21/1).

BACA JUGA: Golkar Nilai Gugatan Yusril Untungkan Demokrat

Neta menjelaskan, langkah antisipasi dan deteksi dini ini memang harus terus menerus dilakukan Polda Jatim. Terlebih, pada 2013 lalu Jatim berada di urutan kedelapan dalam daftar daerah paling rawan konflik di Indonesia.

Tahun 2013 lalu, di Jatim terjadi tujuh peristiwa konflik sosial yang menyebabkan delapan tewas, tiga luka, satu masjid rusak, serta satu rumah dan 38 sepeda motor dirusak. "Artinya, antisipasi harus dilakukan agar korban-korban di tahun 2013 tidak terulang lagi," katanya.

BACA JUGA: KM Sahabat Tenggelam, 130 Penumpang Selamat

Hanya saja, kata Neta, yang menjadi pertanyaan adalah pernyataan polisi yang menyebutkan para terduga teroris hendak meledakkan kawasan Gang Dolly di Surabaya. Sebab, sambung dia, pihak yang selama ini paling getol mengobok-obok tempat maksiat adalah ormas-ormas tertentu dan bukan kelompok teroris. "Pernyataan ini tentu sangat aneh," kata dia.

Menurut Neta, musuh utama orang-orang yang disebut sebagai teroris selama ini adalah kepentingan asing atau negara-negara barat. Namun, kata dia, polisi "menggeser" musuh utama kelompok teroris itu adalah aparat keamanan. "Kemudian "menggesernya" lagi menjadi komplek pelacuran. Ini tentu sangat aneh," kata Neta.

BACA JUGA: Gugatan Yusril Membuat Sistem Politik Makin Runyam

Seperti diketahui Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda Jatim berhasil menangkap dua terduga teroris, yakni Isnaini Romdoni (30) dan Abdul Majid (35) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (20/1) malam. Kelompok terduga teroris ini sudah merencanakan mengebom sejumlah lokasi di Surabaya. Salah satunya, lokalisasi pelacuran terkenal, Gang Dolly. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 69 Nyawa Melayang Tiap Hari di Jalanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler