jpnn.com, LIVERPOOL - Kekalahan Barcelona dari Liverpool dalam leg kedua semifinal Liga Champions di Anfield, Rabu (8/5) dini hari WIB bakal dikenang sebagai kegagalan paling memalukan.
Lupakan kegagalan Barca di Seville 1986, atau di Athens 1994, bukan juga di Roma musim lalu. Malu di Anfield 2019 ini bakal tercatat sebagai yang paling parah. Setidaknya itu yang disebut Marca 'Historic Failure'.
BACA JUGA: Kalah, Kelamaan Tes Urine, Ditinggal Bus Barcelona, Itulah Nasib Lionel Messi
Di Seville 1986, Barcelona melakoni laga final melawan Steaua Bucharest. Semua mengira Barca bakal menang sangat mudah. Namun, kenyataannya klub Catalan itu kalah lewat adu penalti.
Pada final 1994 di Athens, Barcelona kalah memalukan dari AC Milan. Empat gol tanpa balas.
BACA JUGA: Lihat Suasana Ruang Ganti Liverpool Usai Membantai Barcelona
Musim lalu di Roma, Barcelona kalah 0-3 dalam leg kedua perempat final. Barca gagal ke semifinal dengan agregat dua pertemuan 4-4. Lionel Messi cs teradang aturan gol tandang.
(Baca lagi: Pelatih Barcelona Sampai Bilang Itu Mengerikan)
BACA JUGA: Barcelona Seperti Tim Bau Kencur Untuk Kasus Gol Keempat Liverpool
Nah, Marca dan juga Sport menilai kekalahan dari Liverpool ini lebih tragis. Lebih menyakitkan buat tim dan juga fan.
Barcelona punya semua modal untuk mulus ke final. Menang di leg pertama 3-0, kemudian Liverpool juga keropos untul leg kedua karena tak bisa memakai jasa Mohamed Salah dan Roberto Firmino.
Apa yang terjadi? Liverpool malah menang comeback 4-0. Bek Barca begitu banyak membuat kesalahan. Terutama Jordi Alba. Tidak seperti biasanya.
Messi gagal tampil cantik, tidak ada gol. Tidak seperti biasanya.
Hal yang paling parah, gol keempat Liverpool lahir lantaran Barcelona belum siap, padahal sedang tertinggal 0-3.
(Wajib baca yang ini: Barcelona Seperti Tim Bau Kencur Untuk Kasus Gol Keempat Liverpool)
Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu gagal memberikan penjelasan soal kekalahan memalukan timnya.
Soal gol keempat Liverpool, Bartomeu juga tak bisa memberikan keterangan yang memuaskan. "Tidak ada penjelasan. Mungkin itu sebuah kejutan. Saya memohon maaf kepada suporter," katanya.
"Kita (Barcelona) harus cepat bangkit karena masih ada final Copa del Rey (melawan Valencia, 26 Mei) dan harus menang," pungkas Bartomeu. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jurgen Klopp: Liverpool adalah Raksasa
Redaktur & Reporter : Adek