jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mengatakan kalau ada partai politik bergabung dengan partai pendukung pemerintah, ujung-ujungnya memang bagi-bagi jatah kekuasaan.
"Iya, pastilah. Kalau ada partai politik bergabung dengan pemerintah, pasti bagi-bagi kekuasaan. Kurang-lebih seperti kenduri gitu," kata Arsul Sani menjawab pertanyaan wartawan merapatnya Partai Golkar ke Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (29/1),
BACA JUGA: Penghitungan Kerugian Negara Korupsi QCC Hampir Rampung
Partai Amanat Nasional (PAN), ujar Arsul juga begitu. "PAN malah sudah pegang Komite Ekonomi dan Industri (KEIN) yang diketuai Soetrisno Bachir. Paling PAN masih tunggu satu kursi menteri lagi," ujarnya.
Menurut anggota Komisi III DPR RI ini, Presiden Joko Widodo adalah sosok manusia yang bersahabat saja.
BACA JUGA: Menag Sebut Gafatar Resahkan Umat Islam, Ini Alasannya
"Pak Jokowi orangnya kan welcome saja. Ibaratnya, kalau ada pacar baru tidak meninggalkan pacar lama. Soal kabinet kan poligami boleh banyak. Kalau PPP kan sudah ada satu menteri, jatah lainnya sah saja menjadi duta besar," imbuhnya.
Bagi PPP ujar Arsul, sepanjang tidak jatahnya PPP yang diberikan ke Golkar, ya tidak apa-apa. Lagi pula, semakin banyak partai politik mendukung pemerintah semakin baik, sebab pengambilan keputusan di DPR semakin lancar," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Kunker Dipangkas Tak Jamin Anggota Dewan Jadi Rajin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sindir Yasonna, Yusril: Seperti Sinterklas Aja Dia
Redaktur : Tim Redaksi