jpnn.com - JAKARTA - Sudah 15 bulan duet Joko Widodo-Basuki T Purnama memimpin DKI Jakarta. Salah satu terobosan pasangan gubernur-wakil gubernur yang dikenal dengan duet Jokowi-Ahok itu adalah lelang jabatan untuk pengisian camat dan lurah.
Namun, hasil lelang jabatan itu dinilai belum terlihat. Bahkan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro meragukan keberhasilan lelang jabatan untuk camat dan lurah di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, lelang jabatan tak akan membawa efek selama budaya kerja yang ada masih sama.
BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Ikan Asin
"Kalau kita datang ke kecamatan dan kelurahan tetap sama saja, baik sebelum atau sesudah adanya lelang jabatan yang dilakukan Jokowi. Contohnya kalau kita datang ke kecamatan seperti datang ke rimba meski telah dilakukan lelang jabatan,” kata Siti di Jakarta, Jumat (24/1).
Menurutnya, belum berhasilnya lelang jabatan itu juga terlihat pada lambatnya aparat pemda DKI di tingkat bawah dalam menangani para pengungsi korban banjir di Ibu Kota. Dituturkannya, kelambatan dalam menangani pengungsi itu terlihat dengan anak-anak dari lokasi banjir yang meminta-minta di jalanan.
BACA JUGA: Konsep Sodetan Ciliwung Cisadane Dinilai Tak Jelas
Karenanya, Siti menegaskan bahwa Jokowi harus fokus dalam mengatasi persoalan-persoalan di DKI seperti pembenahan birokrasi, mengatasi banjir dan kemacetan. Siti bahkan menyebut blusukan yang dilakukan Jokowi selama ini pun ternyata bukan solusi jitu.
"Sudah cukuplah blusukan yang dilakukan Jokowi, sekarang saatnya kerja nyata karena masalah banjir dan kemacetan tidak bisa diselesaikan dengan hanya blusukan saja. Masyarakat butuh kerja nyata gubernur, bukan janji,” katanya.(jpnn)
BACA JUGA: Jatuh ke Ciliwung, Mayat Sulaiman Ditemukan Pemulung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir, PLN Rugi Rp 18,5 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi