jpnn.com - JAKARTA - Nama-nama pengganti Dirut Pertamina Karen Agustiawan mulai bermunculan. Bahkan, dua orang dalam Pertamina muncul di bursa pengganti Karen. Dia adalah Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Badya dan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto. Namun, beberapa kalangan menyebut dua orang itu belum memiliki prestasi yang menonjol.
Direktur Eksekutif Institut Proklamasi Arief Rahman menilai, dua nama itu masih belum layak untuk menggantikan Karen. Meski punya rekam jejak panjang di Pertamina, keduanya dinilai sulit menghindari intervensi dari pihak luar, khususnya mafia migas.
BACA JUGA: Wamenhub: Sistem Transportasi tak Bisa Mengandalkan Satu Moda Saja
"Dua nama ini kabarnya memang akan dipilih sampai ada pelantikan dirut baru," kata Arief. Menurut Arief, kedua belum memiliki prestasi yang mumpuni.
Seharusnya, kata Arief, pengganti Karen harus memiliki kemampuan manajerial korporasi, meningkatkan prestasi perusahaan karena semasa kepemimpinan Karen, Pertamina mampu menembus Fortune Global. "Kalau pun salah satu yang dipilih, cukup untuk masa transisi saja," ucapnya.Jadi, kata dia, salah satu dari mereka cukup dijadikan pengganti Karen di transisi saja.
BACA JUGA: Siapa Pengganti Karen? Dahlan: Tunggu 1-2 Minggu Lagi
Dia lantas mendesak KPK untuk mendalami beberapa tudingan bahwa beberapa orang di Pertamina terkait dengan mafia migas seperti yang dikabarkan beberapa media massa.
Arief menegaskan, siapa pun yang jadi dirut Pertamina harus kuat dari tekanan. Misalnya tekanan dari ESDM, SKK Migas, DPR dan mafia migas. "Penggantik Karen harus memiliki alur atau frame sendiri dan tidak terjebak tarik menarik kepentingan. Ia menduga, Karen yang mundur dengan alasan pribadi, juga sangat janggal. Agak aneh disaat dipilih untuk masa jabatan kedua, kemudian mundur dengan alasan keluarga, agak aneh pasti ada someting wrong ada sesuatu," tegasnya.
BACA JUGA: Muhaimin Optimis Tenaga Kerja Indonesia Siap Saing di ASC 2015
Menurut dia, orang luar juga harus diberi kesempatan untuk menjadi pengganti Karen. Asal, orang luar itu harus memiliki mental kuat memiliki kemampuan mengelola perusahaan BUMN dengan aset terbesar.
Sebelumnya, sejumlah kalangan juga meminta pengganti Karen dari luar Pertamina. “Oleh karena itu dirut baru Pertamina sebaiknya dari luar yang mempunyai komitmen kuat, konsisten dan paling utama berani merombak manajemen Pertamina,” kata Kepala Pengkajian Energi Universitas Universitas Indonesia Iwa Garniwa.
Direktur Investigasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi mengatakan, penunjukan dirut baru harus dibuat tim atau panitia dan menyusun kriteria yang jelas dari targetan bisnis Pertamina. Baru setelah itu dicari orang yang pas. Bisa juga dirut baru dari luar Pertamina. “Jangan sampai dirut Pertamina yang dipilih nantinya adalah teman mafia migas,” kata Uchok. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Setuju Harga Elpiji 12 Kg Naik
Redaktur : Tim Redaksi