Anggap Janji Airlangga Hanya Fatamorgana, Kader Golkar Tolitoli Dorong Munaslub

Senin, 24 Januari 2022 – 09:01 WIB
Bendera Partai Golkar. Ilustrasi. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dinilai gagal dalam membesarkan dan menjalankan visi serta misi partai. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Golkar yang merupakan partai merah putih dan berkali-kali jawara, kini justru namanya kian tenggelam.

Demikian diungkapkan Ketua Golkar Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli Sulteng Kasir Munding.

BACA JUGA: Ketum AMPG Tegur Pengusul Munaslub Golkar untuk Lengserkan Airlangga

“Janji-janji Airlangga hanya fatamorgana, retorika belaka. Elektabilitas Golkar justru terus tergerus," ujar Kasir Munding, Minggu (23/1/2022).

Jargon ‘Suara Golkar Suara Rakyat’ yang diaktualisasikan dalam visi terwujudnya masyarakat bersatu, berdaulat, modern, damai, sejahtera adil makmur, beriman dan berakhlak serta berkesadaran hukum, menurut Kasir, juga tidak terwujud di era kepemimpinan Airlangga Hartarto.

BACA JUGA: Anies-Airlangga Pilihan Terbaik Golkar

“Saat Munaslub pada tahun 2017 silam, Airlangga Hartarto didaulat mepimpin Golkar menggantikan Setya Novanto, perintahnya jelas, yakni untuk memelihara dan merealisasikan jargon serta Visi Misi Golkar tersebut," kata Kasir.

Namun, suara rakyat dan perintah Visi Misi Golkar yang dipanggulkan dipundak Airlangga itu menurutnya hanya sebatas fatamorgana, retorika belaka.

BACA JUGA: Airlangga Habiskan Dana Miliaran Rupiah untuk Baliho, Pengamat: Elektabilitas Tetap Anjlok

Bahkan, lanjutnya, sejumlah kebijakan Airlangga juga kerap keluar dari cita-cita, tak kecuali pemberantasan tabiat KKN lantaran terjerumus dalam kerja-kerja oligarki asing yang terbiarkan, mengeksploitasi, mengeruk kekayaan alam sebagai sumber kehidupan Rakyat, hingga ke pelosok Desa.

“Contoh kecilnya ialah pemaksaan jualan vaksin produk luar yang sudah tidak sedikit menelan korban jiwa masyarakat, dimana Golkar dibawa nakhoda Airlangga, sekaligus ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), hanya diam seribu basa," tegas Kasir.

Melihat realitas ini, Kasir Munding mengaku sangat risau dengan elektabilitas Golkar dan kepemimpinan ketum Airlangga yang kian hari makin terjun bebas, bahkan makin memburuk.

“Oleh karena itu, demi keselamatan bangsa, khususnya Kabupaten Tolitoli, saya berharap Golkar Tolitoli segera mendorong Munaslub guna kembalikan suara rakyat dari belenggu oligarki itu," pintanya.

Terlebih lagi dengan viralnya berita polemik GMPG (Generasi Muda Partai Golkar) yang menilai tujuh janji Golkar bersih telah dikhianati Airlangga. Ketujuh janji itu di antaranya bersih KKN dan kasus hukum lainnya, bersih dari konflik internal yang berlarut-larut.

Selanjutnya, pembersihan isu yang menukik dan kian menyandera visi misi Golkar yang sejatinya diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat, termasuk bersih dari persoalan etika dan moral, namun semua itu jauh panggang dari api.

“Ada sejumlah cacatan buruk dalam visi misi Golkar yang dikhianati Airlangga Hartarto, yakni enam janji Golkar Bersih. Salah satu janji yang diingkari itu adalah komitmen memulihkan citra Golkar yang mulai ‘membusuk’ akibat kasus yang menimpa ketua sebelumnya serta konflik internal yang tak kunjung berkesudahan," tegas Kasir.

Dia memprediksi dua tahun terakhir citra “bau” Golkar tidak ada penyembuhan, malah eksistensinya tambah rusak.

Belum lagi, kata dia, partai ini masih distigmakan sebagai partai korup, karena terindikasi dikendalikan para oligarki yang memanfaatkan legitimasi partai bagi syahwat pundi mereka, bukan untuk kesejahteraan masyarakat seperti diamanatkan Visi Misi Golkar.

“Slogan Golkar bersih hanya fatamorgana, retoris belaka. Padahal publik menunggu kebijakan dan manuver radikal, paling tidak tampakkan bahwa era kepemimpinan hasil Munaslub 2017 itu beda dengan pendahulunya,” pungkas Kasir.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler