Anggap Jokowi Bingung Sendiri soal Poros Maritim

Rabu, 17 Desember 2014 – 21:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan anggota DPR RI, Engelina Pattiasina menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru kebingungan dalam menerapkan konsep poros maritim. Menurut Engelina, kebijakan penenggelaman kapal ikan asing pencuri ikan justru tidak ada kaitannya dengan poros maritim.

"Menenggelamkan kapal itu itu hanya pernak-pernik. Banyak hal lain yang lebih penting dan strategis harus dilakukan kalau ingin Indonesia eksis sebagai negara maritim," kata Engelina, Rabu (17/12).

BACA JUGA: Politikus PDIP Akui Jokowi Tak Paham Kemaritiman

Bekas calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang gagal lolos menjadi senator itu menduga Jokowi masih kebingungan menentukan prioritas untuk membangun poros maritim. Hanya saja, kata Engelina menambahkan, opini yang terbentuk memang menempatkan penenggelaman kapal nelayan asing sebagai bagian dari upaya membangung posor maritim.

“Opini yang dibangun, menenggelamkan perahu nelayan asing itu sebagai eksistensi dari poros maritim. Saya pikir itu keliru," ujarnya.

BACA JUGA: Poros Maritim Itu Tak Lantas Menenggelamkan Kapal

Selain itu, Engelina juga mempertanyakan adanya infromasi yang menyebut pemerintah melalui PT Pelindo II sudah memesan sekitar 500 unit kapal besar dari Tiongkok dengan masa kontrak 70 tahun. Padahal, harusnya yang diperkuat justru produksi kapal dalam negeri untuk mengisi jalur-jalur kecil untuk menumbuhkan perekonomian rakyat.

"Menenggelamkan kapal dan membeli kapal-kapal besar indikasi bahwa pemerintah belum dapat gambaran implementasi dari poros maritim. Tidak nyambung. Poros maritim visinya membangun kemandirian, tapi diterjemahkan menjadi impor kapal-kapal besar sehingga ketergantungan bangsa ini terhadap asing semakin tinggi," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Mendagri Dukung Rencana KPK Buka Kantor di Daerah

BACA ARTIKEL LAINNYA... FPG Sebut Surat Agung Laksono Lawan Keputusan Pemerintah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler