jpnn.com - JAKARTA - Tudingan bahwa Presiden Joko Widodo disetir oleh pihak-pihak tertentu dalam pengambilan keputusan termasuk menunjuk menteri dan pejabat lainnya dinilai mulai terkikis. Sebab, akhir-akhir ini justru presiden yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi itu menunjukkan kemandiriannya dalam mengambil keputusan.
Penilaian itu datang dari pengamat politik M Qodari dan Nico Harjanto. Menurut Qodari, dirinya termasuk yang meyakini Jokowi bukanlah figur yang mudah disetir oleh pihak lain. Sebab, ada keputusan-keputusan Jokowi yang menunjukkan ketegasan sikap meski harus menghadapi risiko.
BACA JUGA: Kubu Ical Tak Ingin Buru-Buru Bahas Pengesahan Calon Kada yang Diusung
Salah satu contohnya adalah penerbitan peraturan presiden (Perpres) anti-penimbunan bahan kebutuhan pokok. “Beliau (Jokowi, red) tentu sadar, dengan itu (perpres anti-penimbunan bahan pokok) dia akan berhadapan dengan mafia. Tapi tetap dilakukan. Keputusan itu sangat luar biasa," ujar Qodari.
BACA JUGA: Dirjen PAS Jangan Diisi Orang yang Baru Belajar
Pengamat politik M Qodari.
Contoh lainnya adalah keputusan Jokowi menujuk KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI, serta Letjen (Purn) Sutiyoso sebagai calon kepala Badan Intelijen Negara. Qodari menuturkan, keputusan mencalonkan Gatot memang mengejutkan karena banyak pihak mendorong agar Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko berasal dari TNI Angkatan Udara.
BACA JUGA: UU KPK Bakal Direvisi, Kewenangan Penyadapan dan Penuntutan Harus Dipertahankan
Hanya saja, kata Qodari menambahkan, Jokowi memang tak bisa cekatan untuk mengambil keputusan penting yang butuh dukungan politik. Sebab, Jokowi memang bukan ketua umum partai politik.
Karenanya Jokowi berupaya menghimpun dukungan di luar partai politik tanpa harus meninggalkan PDIP yang membesarkannya. "Jadi itu sebabnya Pak Jokowi akan selalu mencari dukungan dari publik dan kelompok lain-lain,” kata Qodari yang juag direktur eksekufut IndoBarometer itu.
Pendapat senada juga diturutkan Nico Harjanto. Pengamat politik yang juga ketua umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) itu menilai Jokowi justru berkali-kali bisa memubktikan diri sebagai sosok yang tak bisa diintervensi.
Direktur Eksekutif Populi Center, Nico Harjanto.
Salah satunya adalah ketika terjadi polemik tentang keputusan Jokowi menunjuk Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Budi yang sudah mendapat persetujuan DPR, urung dilantik sebagai Kapolri karena ditetapkan sebagai tersangka korupsi.
Demikian pula dengan polemik penunjukan Gatot sebagai calon Panglima TNI. Meski polemik muncul, Jokowi tetap pada keputusannya.
“Jokowi sudah menunjukkan dia tak bisa diintervensi. Dia menegaskan bahwa secara konstitusional itu adalah prerogatif presiden. Apapun usulan pihak lain, keputusan tetap di tangan presiden," ulas Nico yang juga direktur Eksekutif Populi Center itu.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Punya Ilmu Reserse, Pak Kapolda Ini Incar Posisi Pimpinan KPK
Redaktur : Tim Redaksi