jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y Thohari menilai pemilu presiden (pilpres) 9 Juli mendatang menjadi ajang pertarungan antara pemimpin lawan pengabdi. Namun tentang siapa sosok pemimpin dan pengabdi dimaksud, Hajriyanto mempersilakan masyarakat menilainya sendiri.
"Sudah terang benderang hanya ada dua pasang calon presiden yakni Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla. Kedua pasang capres sudah menegaskan personifikasnya masing-masing sebagai pemimpin dan pengabdi. Siapa pemimpin dan siapa pengabdi silakan simpulkan sendiri," kata Hajriyanto di gedung Nusantara IV, komplek parlemen, Senayan Jakarta, Senin (9/6).
BACA JUGA: Lagi, Penipuan Mengatasnamakan Menteri
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, pasangan calon presiden yang mempersonifikasi sebagai pemimpin mengapungkan kriteria. Antara lain harus tegas, berani, mahir berbahasa Inggris karena akan berhadapan dengan pihak asing, berpenampilan bagus, serta tepat dalam mengambil keputusan.
"Sementara pasangan calon presiden yang mempersonifikasi dirinya sebagai pengabdi lebih mementingkan kemampuan dalam bekerja," ulasnya.
BACA JUGA: Harapan Indonesia untuk Presiden Terpilih Mesir
Kelompok pengabdi, lanjut Hajriyanto, berpandangan presiden tidak perlu mengurusi dunia luar. "Wong di dalam negeri sendiri banyak masalah yang tidak beres, ngapain urusi orang asing," ujar Hajriyanto.
Lantas siapa di antara pasangan capres ini yang berpeluang menang? Hajriyanto menolak menyebutkan nama.
BACA JUGA: Polisikan Prabowo-Hatta karena Diduga Lecehkan Lambang Negara
"Itu tergantung tafsir sosial masyarakat sendiri, dan itulah yang akan menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Kita tunggu saja 9 Juli," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korupsi Marak, Prabowo Salahkan Kecilnya Gaji Pejabat
Redaktur : Tim Redaksi