Anggaran Berlipat, Cari Formula Baru Pencairan BOS

Jumat, 29 Juli 2011 – 08:29 WIB

JAKARTA - Kekacauan sistem penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) tahun ini, berupaya dihindariApalagi, tahun depan duit yang dikucurkan untuk dana BOS semakin besar

BACA JUGA: Astra Serahkan Gedung SMK Leuwiliang

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) sedang fokus menjadi formulasi pencairan yang terbaik.

Dirjen Pendidikan Dasar Kemendiknas Suyanto menjelaskan, urusan mencari formulasi baru pencairan dana BOS tidak bisa dibahas hanya di internal Kemendiknas
Pembahasan ini melibatkan Badan Perencana dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Dijadwalkan, pembahasan mekanisme baru pencairan dana bos rampung dua minggi ini," ujar Suyanto

BACA JUGA: Sampoerna Academy Diluncurkan di Bali

Dia menegaskan, persoalan pencairan dana BOS tahun ini tidak terulang lagi untuk tahun depan
Tahun ini, banyak dana BOS yang masih nyantol di rekening pemerintah kabupaten atau kota

BACA JUGA: Ratusan Sekolah Swasta Terancam Kolaps

Setiap kali ditagih untuk segera disalurkan ke sekolah-sekolah penerima, kepala daerah takut tersangkut pidana korupsi.

Dampak dari keterlambatan pengucuran dana BOS ini cukup seriusYang paling meresahkan adalah, keterlambatan dana bos menjadi alasan pihak sekolah menodong sejumlah uang kepada orang tua siswa"Seperti dilakukan saat awal masuk sekolah," jelas Suyanto

Dia berharap, beban biaya sekolah yang ditanggung masyarakat bisa terbantu dengan penyaluran dana BOS yang tepat waktu, sasaran, dan gunaApalagi tahun depan dana BOS dinaikkanDana BOS tahun depan diharapkan meng-cover 100 persen biaya operasional sekolahTahun ini, dana BOS hanya meng-cover sekitar 60-70 persen saja.

Saat ditanya apakah dana BOS tahun depan dipastikan naik" Suyanto mengatakan belum ada kepastian"Tetapi kan sudah diusulkan (ke Komisi X DPR, red)," tutur SuyantoUsulan itu, baru disahkan setelah digetok DPR dan dianggarakan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012.

Berikut usulan baru dana BOS dari Kemendiknas ke Komisi X DPRDana BOS untuk setiap siswa per bulan di tingkat SD/MI naik dari Rp 397 ribu menjadi Rp 580 ribuSelanjutnya, untuk tingkat SMP/MTs, dana BOS naik dari Rp 570 ribu menjadi Rp 710 ribu per siswa setiap bulan

Dengan peningkatan ini, Kemendiknas menghitung total dana BOS tahun depan senilai Rp 27 triliunDana tersebut dikucurkan untuk 44,7 juta siswa sekolah dasar dan menegah pertama di lingkungan Kemendiknas maupun Kementerian Agama (Kemenag).

Selain berembuk mencari formulasi baru sistem pencairan dana BOS, Suyanto mengatakan pihaknya juga terus memperbaiki pola pengawasan penggunaan dana BOSUpaya ini dilakukan untuk menekap potensi penyimpangan penggunaan dana BOS

Selama ini, bentuk penyimpangan dana BOS yang mencolok adalah dialokasikan untuk membayar gaji guru non-PNSPemerintah masih mentoleransi jika penggunaan dana BOS untuk gaji guru non-PNS tidak lebih dari 20 persenSebagaimana diatur dalam Permendiknas Nomor 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknik Penyaluran Dana BOS

Secara terpisah, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan pemerintah mengusulkan tambahan dana pendidikan sebesar Rp 11,762 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011Dana tersebut akan digunakan untuk "Saat ini terdapat 1,08 juta siswa2,5 persen putus sekolah dan 3,3 juta lulusan sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama yang tidak bisa melanjutkanMayoritas karena persoalan ekonomiOleh karena itu, kita kasih beasiswa bagi 2,5 juta siswa SD sebesar Rp 627 miliar," katanya.

Selain itu, tambahan dana tersebut juga digunakan untuk percepatan pendidikan di daerah tertinggal, terutama di Kawasan Timur Indonesia"Misalnya, Nusa Tenggara Timur itu kalau dilihat tertinggal hingga 15 tahun dibandingkan Jakarta," katanya

Nuh juga menyoroti 39 kabupaten/kota yang hingga kini belum menyalurkan dana BOS triwulan dua senilai Rp 300 miliar, padahal seharusnya dana tersebut sudah harus disalurkan Juni laluNuh menilai pemerintah daerah tidak berkomitmen menyalurkan dana tersebut.

Daerah yang bandel itu diantaranya, Klungkung (Bali), Pasuruan, Trenggalek,  Berau (Kalimantan Timur), Kupang (Nusa Tenggara Timur),  Supiori (Papua), Rokan Ilir (Riau), Dumai (Riau), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah), Konawe (Sulawesi Tenggara), Kendari (Sulawesi Tenggara), dan Nias Selatan (Sulawesi Utara)

Sebaliknya, Nuh memuji Kabupaten Banyumas dan Purbalingga di Jawa Tengah yang hanya butuh waktu sehari untuk menyalurkan BOS sejak diterima dari pemerintah pusat hingga ke sekolah(wan/wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beasiswa Pelajar Miskin Rp 360 Ribu per Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler