jpnn.com - BONTANG – Kontrak petugas cleaning service dan office boy di Kantor DPRD Bontang disetop. Hal itu merupakan imbas defisit anggaran. Sebanyak 30 petugas, baik OB dan CS kini tidak bekerja lagi.
Mereka harus berdiam diri di rumah. Karena itu, untuk sementara waktu kebersihan menjadi tanggung jawab Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan sekretariat DPRD.
BACA JUGA: Inilah yang Menginspirasi Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja
Sekretaris Dewan (Sekwan) Bontang Fahmi Rizal mengakui, sudah seminggu ini para CS dan OB dirumahkan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya anggaran untuk membayar gaji lantaran tidak ada pos anggaran di Sekretariat DPRD.
“Bila mereka tetap kami pekerjakan sekarang, tentu mereka tidak akan bisa dibayar. Makanya, saat ini mereka dirumahkan. Namun sudah kami usahakan, bila ada anggaran di perubahan nanti, kami akan melanjutkan kembali kontrak mereka,” beber Fahmi di laman Bontang Post, Senin (29/8).
BACA JUGA: Pengebom Bunuh Diri di Gereja Lolos ke PTN Tanpa Tes
Fahmi menambahkan, saat ini kebersihan di masing-masing ruangan menjadi tanggung jawab PNS. Jadi setiap selesai apel pagi, ia menginstruksikan para pegawai tersebut untuk membersihkan halaman dan ruangan selama sepuluh menit.
“Yang jelas, bila suda ada anggaran, kami tidak akan memanggil petugas baru lagi dan tetap akan mengakomodir petugas CS dan OB sebelumnya yang dirumahkan untuk kembali bekerja,” jelasnya.
BACA JUGA: Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Mengaku Disuruh Orang, Siapa dia?
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Bontang Suwardi membenarkan hal itu. Saat ini, banyak kegiatan Sekretariat Dewan tidak bisa terlaksana.
“DPRD bersama Pemkot akan berusaha melobi pusat agar bisa meningkatkan DBH (Dana Bagi Hasil, Red.) khususnya untuk Bontang. Sehingga pembangunan kini bisa kembali berjalan, dan kegiatan dapat terlaksana lagi. Termasuk kembalinya bekerja CS dan OB yang dirumahkan ini,” pungkasnya. (ver/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lampung Juga Kaya Destinasi Wisata Bahari
Redaktur : Tim Redaksi