Anggaran Pembangunan Tol Laut Jangan dari APBN

Minggu, 31 Agustus 2014 – 05:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintahan Jokowi-JK diminta tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membangun tol laut.

 

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didin S Damanhuri mengaku mendukung program Jokowi dalam membangun tol laut untuk menghubungkan antarpulau.

BACA JUGA: Nanti Malam Tarif Listrik Naik

Namun, dia menyarankan pemerintahan mendatang mencari alternatif pembiayaan di luar APBN supaya tidak menambah beban APBN.

BACA JUGA: Jokowi Pastikan Usai Dilantik Harga BBM Naik

"Malaysia saja bisa dan buktinya Putra Jaya yang tidak lewat APBN-nya. Mereka ada skema pendanaan financial outsourcing strategic," katanya.

Didin juga mengingatkan Jokowi agar memperbaiki APBN. Tujuannya supaya anggaran yang dikucurkan tepat sasaran dan dialihkan ke yang produktif. Sebaiknya, alokasikan ke infrastruktur dan usaha kecil menengah (UKM).

BACA JUGA: IBEX 2014, Ajak Generasi Muda Terlibat Langsung

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Natsir Mansyur mengatakan, program tol laut harus disinkronkan terlebih dahulu dengan program yang sudah ada.

"Memang harus ada sesuatu yang menyambungkan satu pulau ke pulau lain. Namun masih perlu catatan, pertama penyamaan persepsi mulai dari penerapan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) sesuai dengan Peraturan Presiden. Kemudian mengenai Pendulum Nusantara," jelasnya.

Semua itu, kata dia, mesti segera diharmonisasikan supaya lebih efektif untuk menekan biaya logistik. Selain itu, perlunya dukungan dari pemerintah mengenai regulasi. Soalnya, selama ini regulasi pemerintah masih tumpang tindih. Karena itu, perlu sebuah lembaga keuangan yang mendukung secara finansial perusahan-perusahaan perkapalan ini.

Sejumlah bank masih berpikir dan mengkaji untuk membiayai ide pembangunan tol laut ini.

Direktur Keuangan PT Bank BNI Felia Salim mengatakan, pihaknya mendukung sektor infrastruktur yang memberikan efek multiplier. Namun, konsep pembangunan infrastruktur itu harus terintegrasi.

"Memang maritim itu penting karena menyangkut masalah logistik. Infrastruktur memang menjadi unggulan kita beberapa tahun ini. Namun, untuk ide tersebut harus dikaji dulu," katanya.

Direktur Utama PT Bank BCA Jahja Setiatmadja mengatakan, pihaknya masih harus melihat konsep pembangunan tol laut secara lebih detail.

Menurut dia, kalau membiayai suatu proyek tentu harus jelas apa yang menjadi jaminan dari proyek tersebut.

"Kan harus jelas proyeknya apa, jaminannya apa, sekarang kan belum ada," ucapnya.

Jahja mengakui tahun ini pihaknya memang tidak berkonsentrasi ke arah pembangunan infrastruktur. Itu dikarenakan kondisi likuiditas yang mengalami pengetatan. (DIT/rm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasar tak Boleh Mendikte Kepemimpinan Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler