Anggaran Pendidikan Islam Dipangkas Rp 1,3 Triliun

Jumat, 14 Juli 2017 – 04:39 WIB
Menag Lukman Hakim Saifuddin. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama melakukan efisiensi sebesar Rp 1,3 triliun. Seluruhnya dibebankan pada dana pendidikan Islam.

Langkah ini menyusul terbitnya Inpres 4/2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.

BACA JUGA: Penyusunan Anggaran Tahapan Pemilu 2019 Terancam Berantakan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menuturkan dari sekian program yang dimiliki Kemenang, hanya program pendidikan islam saja yang bisa dipotong.

”Itu pun anggaran belanja barang saja yang akan dipangkas,” tuturnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI kemarin (13/7).

BACA JUGA: Mau Takbir Keliling Malam Nanti? Simak Dulu Pesan Pak Menag Ini

Lebih lanjut Lukman mengatakan bahwa ada tiga satuan kerja yang akan dilakukan pemangkasan anggaran.

Pertama adalah Ditjen pendidikan islam pusat yang anggarannya akan dihemat sebesar Rp. 235.424.000. Selanjutnya adalah dana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang akan dipangkas sejumlah Rp 283.612.000.

BACA JUGA: Pilgub Jatim Diprediksi Diikuti Enam Pasangan Calon

Kanwil kemenag propinsi, kabupaten/kota, serta madrasah negeri pun juga terkena imbasnya. Anggaran mereka akan dipangkas sebesar Rp. 869.969.000.

Lukman menjamin pemangkasan ini tidak akan berdampak langsung terhadap rakyat. Sebab yang akan dikurangi adalah dana kegiatan belanja barang seperti keperluan untuk workshop atau perjalanan dinas. ”Kualitas pelayanan terhadap masyarakat tidak akan berkurang,” bebernya.

Dalam rapat tersebut, Lukman juga memaparkan bahwa kementeriannya juga telah mengirimkan surat kepada meneteri keuangan untuk usulan tambahan anggaran 2017.

Ada tiga hal yang diusulkan mendapatkan tambahan anggaran, yakni honorarium petugas haji, pembayaran tunjangan profesi guru, dan persiapan pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Totalnya mencapai Rp 4,7 triliun.

Langkah yang dilakukan Lukman tersebut mendapatkan tanggapan pedas dari anggota Komisi VIII DPR RI. Terutama soal pembangunan UIII. Salah satu keberatan tersebut diutarakan oleh Samsu Niang.

Politisi dari PDIP itu mengingatkan bahwa Kemenag masih memiliki utang tunjangan guru. ”Universitas islam internasional ini bagus tapi utangnya dibayar dulu,” tutur anggota dewan dapil Sulawesi Selatan II itu.

Menanggapi hal tersebut, Lukman mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkomitmen untuk melunasi uutang tersebut.

Namun di sisi lain banyak pihak yang menginginkan UIII segera dibangun. ”Tim untuk pembangunan tersebut juga sudah terbentuk. Kami sudah membicarakan banyak hal,” kata Lukman.

Pemotongan anggaran pendidikan Islam pun mendapatkan sorotan dari anggota dewan. Namun Lukman sekali lagi berdalih bahwa hanya anggaran pendidikan islam saja yang bisa diotak-atik.

”Anggaran pendidikan Islam itu terbesar. Sekitar 85 persen,” ucapnya. (lyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Pertanyakan Keseriusan Pemda Siapkan Dana Pengawasan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler