Anggaran Pupuk Subsidi Ditambah Rp 28 T, Uni Irma Apresiasi Perjuangan Mentan Amran

Minggu, 31 Maret 2024 – 12:05 WIB
Politikus yang juga pemerhati pertanian Irma Suryani Chaniago atau Uni Irma. Foto: Dokumentasi Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Politikus sekaligus pemerhati pertanian Irma Suryani Chaniago memuji perjuangan Mentan Amran Sulaiman dalam menambah anggaran pupuk subsidi.

Terbaru, anggaran pupuk subsidi tahun 2024 menembus angka Rp 54 triliun, setelah ada penambahan Rp 28 triliun.

BACA JUGA: Didampingi Mentan Amran Kunjungi Panen Padi di Sigi, Jokowi: Bagus

Dia mengatakan adanya tambahan anggaran pupuk subsidi itu menjadi angin segar untuk para petani.

"Perjuangan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambah anggaran untuk pupuk subsidi sebesar Rp 28 T tentu harus saya apresiasi," ujar Irma di Jakarta, Minggu (31/3).

BACA JUGA: ART Dukung Kejagung Membongkar Megakorupsi di PT Timah

Menurut Uni Irma, adanya penambahan anggaran cukup besar itu merupakan terobosan yang bagus.

"Karena memang selama ini nilai subsidi pupuk untuk petani masih sangat minim," ucapnya.

BACA JUGA: Fauzan Dianiaya Kepala Koki Gegara Memakan Sisa Makanan Pelanggan

Namun, anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem itu mengingatkan bahwa keberhasilan ini perlu kontrol yang ketat, terutama terhadap "permainan" mafia pupuk subsidi di daerah.

Untuk itu tata kelola terhadap distributor pupuk subsidi, katanya, harus diperhatikan oknum-oknum yang suka memainkan harga.

Irma menyebut penangkapan beberapa kontainer pupuk subsidi dari Sumsel di Sumut, adalah contoh buruknya tata kelola dan kontrol dari PT. Pupuk Indonesia dalam memberikan izin terhadap distributor.

"Secara pribadi saya mengenal Pak Amran Sulaiman, beliau orang yang tegas, pekerja keras, dan berintegritas. Saya yakin ke depan, insyaallah pertanian di bawah komando beliau akan makin baik," tutur Irma.

Menurut dia, untuk bisa swasembada pangan, yang perlu diperhatikan selain subsidi pupuk organik adalah ketersediaan irigasi yang memadai, serta alsintan yang modern.

"Karena pembuatan sawah baru tidak bisa instan dapat menghasilkan," kata Irma.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler