jpnn.com, SIGI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengujungi panen padi sekaligus gerakan olah tanah dan percepat tanam di hamparan persawahan yang diairi Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi.
Kegiatan itu menggunakan full mekanisasi pertanian guna menggenjot peningkatan produksi padi atau beras dalam negeri dan sekaligus kesejahteraan petani.
BACA JUGA: Kementan Buka Suara soal Helikopter Mentan Amran
"Saya melihat panen padi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah panenya bagus, bisa 6 sampai 6,2 ton per hektar," kata Jokowi pada kunjungan tersebut di lahan pertanian Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3).
Mantan eks Gubenur DKI Jakarta itu mengapresiasi upaya Mentan Amran Sulaiman dalam meningkatkan produksi beras nasional dan menghadapi dampak El Nino melalui gerakan percepatan tanam.
BACA JUGA: Beri Bantuan Pompa, Kementan Optimistis 30 Hektare Sawah di Indramayu Optimal
Percepatan tanam tersebut dengan menggunakan alat mesin pertanian modern.
"Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali," tuturnya.
BACA JUGA: Wahai Pengusaha Hanan Supangkat, Dapat Proyek Apa dari SYL di Kementan?
Merujuk dari hasil pengamatan Kerangka Sampel Area atau KSA Badan Pusat Statistik, potensi produksi beras nasional dari hasil panen raya yang berlangsung dalam dua bulan yakni Maret-April mencapai 8,46 juta ton.
Produksi pada Maret diperkirakan mencapai 3,54 juta ton dan April sebesar 4,92 juta ton.
Sementara itu, Mentan Amran mengatakan kunjungan Presiden Jokowi di Kabupaten Sigi salah satunya untuk melihat langsung percepatan tanam atau tanam culik.
Percepatan tanam merupakan langkah kongkret untuk mengejar target tanam dalam memitigasi dampak El Nino dan meningkatkan produksi beras nasional.
"Sekarang kami lalukan tanam, biasa di sini tanam padi 1 kali setahun sekarang menjadi 2 dan 3 kali bahkan sampai 4 kali. Caranya adalah kalau kita panen dengan manual, tanamnya maksimal 2 kali setahun," ujarnya.
"Tapi kami menggunakan mekanisasi pertanian yaitu combine harvester, traktor roda 4 dan rice transplanter itu bisa tanam 3 kali setahu, sehingga produktivitas dan produksi meningkat. Biayanya bisa ditekan 40 sampai 50 persen per hektar," pinta Amran.
Diketahui, Luas baku sawah Kabupaten Sigi sebesar 13.823 hektar. Bendung Daerah Irigasi Humbasa mampu mengairi persawahan seluas 8.000 hektar.
Rencana panen padi di Kabupaten sigi pada Maret sebesar 1349 hektar dan April 1250 hektar.
Sementara rencana panen padi di Kecamatan Gumbasa pada Maret-April sebesar 854 hektar.
Harga gabah di petani saat ini Rp 7.000 per kg dengan biaya produksi berkisar Rp 6 sampai Rp 7 juta per hektar.
Adapun luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar. Varietas padi yang dipanen yaitu Mekongga dengan produktivitasnya 6,2 ton per hektar. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunjukkan Kualitas, Siswa SMKPP Kementan Raih Kompetensi Bidang Pertanian
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian