Anggaran Tunjangan Profesi Guru Terus Meningkat

Sabtu, 02 September 2017 – 05:56 WIB
Bu Guru dan siswa di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggaran tunjangan profesi guru (TPG) terus meningkat. Tahun depan anggaran TPG direncanakan sebesar Rp 79,6 triliun atau naik sekitar Rp 4,4 triliun dibandingkan tahun ini.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengingatkan potensi masalah pencairan karena polemik beban mengajar.

BACA JUGA: Pemko Surabaya Siapkan Beasiswa S2 Guru SD dan SMP

Total anggaran TPG tahun ini sekitar Rp 75,2 trilun. Porsi paling besar adalah untuk guru pegawai negeri sipil daerah (PNSD) yang mencapai Rp 52,8 triliun.

Tahun depan rencananya anggaran TPG untuk PNSD bertambah menjadi Rp 58,3 triliun atau naik Rp 5,5 triliun. Dengan target sasaran penerima adalah 3,9 juta guru PNSD.

BACA JUGA: Beasiswa untuk Mahasiswa dan Pelajar SMA, Peminat Sedikit

Setelah dikurangi alokasi untuk PNSD, sisa anggaran TPG tahun depan masih ada Rp 21,3 triluin. Anggaran ini didistribusikan untuk tiga kelompok guru.

Yakni guru PNS Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak 257.209 guru dengan anggaran Rp 11,6 trilun. Lalu untuk guru swasta Kemenag Rp 4,8 trilun serta guru swasta pemda yang anggarannya dikelola Kemendikbud Rp 4,9 triliun.

BACA JUGA: Polwan Polres Sosialisasi Gerakan Sadar Pendidikan

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan kenaikan anggaran TPG itu merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tanah air.

Dia menjelaskan kenaikan itu murni karena jumlah guru penerima TPG bertambah. Kemudian juga ada kenaikan pangkat guru PNSD yang diikuti dengan kenaikan besaran TPG-nya.

Muhadjir berharap dengan adanya TPG ini, para guru lebih meningkatkan kualitas pembelajarannya. Dia menjelaskan dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), guru dituntut tidak hanya mendampingi siswa di kelas atau di jam belajar saja.

Tetapi juga harus ikut mengawasi siswa ketika mengikuti kegiatan ekstra kurikuler. ’’Anggaran TPG itu sangat besar. Sehingga wajar jika guru harus bekerja lebih baik,’’ tuturnya.

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi menyambut baik kenaikan alokasi anggaran TPG itu.

Dia mengatakan selama ini PGRI tidak pernah meragukan komitmen pemerintah terhadap kinerja guru. Tetapi dia juga menyampaikan beberapa masukan untuk perbaikan pencairan TPG tahun depan.

Diantaranya adalah masih terjadi silang pendapat soal beban kerja guru. Beban kerja guru dia harapkan harus klir sebelum masuk tahun anggaran 2018.

Beban kerja ini cukup krusial karena menjadi syarat penyaluran TPG, selain sertifkat profesi guru.

Saat ini di lapangan beban kerja guru masih pakai patokan minimal 24 jam tatap muka dalam sepekan. Sebab masih merujuk pada PP 19/2017 tentang Guru.

Sementara di Permendikbud 23/2017 tentang Hari Sekolah diatur hari sekolah berlangsung lima hari dalam sepekan dan berdurasi delapan jam/hari.

’’Jadi harus dipastikan. Patokan beban guru menggunakan 24 jam tatap muka sepekan atau delapan jam/hari,’’ jelasnya.

Unifah juga berharap ada koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemda. Sehingga tidak ada lagi kasus keterlambatan pencairan TPG.

’’Selama ini pemerintah pusat selalu bilang anggaran sudah di pemda. Tetapi nyatanya ada kasus keterlambatan,’’ tutur dia.

Unifah berharap TPG bisa cair reguler setiap akhir bulan. Kalau terpaksa tetap dirapel setiap tiga bulan seperti saat ini, jangan sampai terlambat. (wan)

Tunjangan Profesi Guru (TPG) 2018

TPG untuk PNSD : Rp 58,3 triliun

TPG untuk PNS Kemenag : Rp 11,6 triliun

TPG untuk non PNS Kemenag : Rp 4,8 triliun

TPG untuk non PNS Pemda : Rp 4,9 triliun (anggaran di Kemendikbud)

Total anggaran TPG : Rp 79,6 triliun

Keterangan :

Total anggaran TPG 2017 : Rp 75,2 triliun

Anggaran TPG 2017 untuk PNSD : Rp 52,8 triliun

Sumber : Kementerian Keuangan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Unair Protes Syarat ELPT untuk Kelulusan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler