Anggota Bali Nine Sudah Melukis Sebutir Peluru di Atas Meja....

Jumat, 13 Maret 2015 – 14:44 WIB
Lukisan peluru karya Myuran Sukumaran. Foto: Supplied Source: Supplied-news.com.au

jpnn.com - STATUS duo Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan masih belum berubah, terpidana mati yang segera dieksekusi.

Meski proses di PTUN berjalan, pelaksanaan eksekusi mati terasa kian bergerak lebih cepat.

BACA JUGA: Kabareskrim Pastikan Kasus Novel Segera Dilimpahkan

Salah satu media Australia, news.com.au, Jumat (13/3) mengupas soal Myuran yang punya darah seni, khususnya melukis. Myuran sering menumpahkan perasaannya di kanvas. Melukis potret diri dan keluarganya, dan Myuran terkesan mulai memindahkan pikirannya terkini ke atas kanvas.

Myuran telah melukis satu peluru di atas meja.

BACA JUGA: Menteri Susi: Malaysia dan Indonesia Satu Visi Perangi Illegal Fishing

Myuran telah melukis sebuah tiang kayu dan kursi yang biasa digunakan untuk menahan terpidana sebelum mereka ditembak mati.

Beberapa karya dari sosok yang berusia 33 tahun itu dikerjakannya dalam dua bulan setelah permohonan grasinya ditolak. Beberapa karya Myuran itu akan ditampilkan pada pameran dan lelang seni tahanan di Bali, malam ini.

BACA JUGA: Bos-bos Fraksi KMP di Senayan Kecam Menkumham

Namun karya-karya Myuran tidak akan dilelang atau dijual. Mereka berharga bagi keluarganya. Sejak di LP Nusakambangan, Myuran belum sempat melukis. Namun pihak berwenang sempat mengatakan, jika eksekusi ditunda ia mungkin diperbolehkan 'kembali ke kanvas'.

Seorang guru dari Norwegia, Oivind Zahlsen, yang telah bersama dan mendampingi Myuran di penjara selama rehabilitasi, telah melihat 22 lukisan akhir Myuran sebelum ia dipindahkan dari Bali ke Nusakambangan.

Zahlsen mengatakan beberapa karya Myuran menggambarkan kegelapan dan mungkin ketakutan Myuran terhadap regu tembak. 

"Apa yang bisa saya lihat adalah sebuah terowongan hitam, jatuh ke dalam kegelapan. Saya sedikit terkejut ketika aku melihat gambar, " kata Zahlsen.

Zahlsen mengatakan, ruang seni di penjara Kerobokan Bali kini tidak sama lagi tanpa kehadiran Myuran.

"Saya melihat ada keputusasaan dan kesedihan," tutur Zahlsen.

Sebanyak 93 lukisan yang dibuat oleh tahanan dan mantan tahanan yang tergabung dalam program seni Myuran Sukumaran di Penjara Kerobokan akan dilelang malam ini di pameran di Hard Rock Hotel di Kuta, Bali.

Beberapa seniman juga diharapkan untuk menghadiri acara tersebut.

Pameran karya Myuran Sukumaran juga akan diselenggarakan di Belanda pada 20 Maret ini terdiri dari 21 lukisan, termasuk peluru, potret diri dan potret keluarganya, termasuk satu yang menggambarkan kakeknya di hari-hari terakhirnya, dengan tabung pernapasan.

Pameran lain dari lukisan yang sama juga sedang direncanakan untuk London. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... “Disemprot” Menteri Retno, Taiwan Minta Maaf


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler