Anggota Buser Tembak Mati Terduga Penganiayaan, Irjen Johanis Asadoma Geram

Jumat, 11 November 2022 – 13:28 WIB
Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma (kiri) sedang berbincang-bincang dengan pejabat Polda NTT di Kupang, Kamis (10/11) kemarin. ANTARA/Kornelis Kaha

jpnn.com, KUPANG - Anggota Buser di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) menembak mati terduga penganiayaan.

Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma mengatakan perbuatan anggota polisi itu tidak perlu ditiru.

BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Gadis 26 Tahun Ditangkap, Dia Ternyata

"Kalau ada tersangka yang lari, ya kejar. Jangan melakukan tindakan menembak. Kejar sampai dapat, baru diproses hukum," tegasnya saat memberikan arahan dalam apel gelar pasukan untuk pengamanan Pekan Olahraga Provinsi NTT di Kupang, Jumat.

Dia pun memperingatkan anggotanya untuk tidak sembarangan menggunakan senjata api.

BACA JUGA: Bawa Celurit, Massa Pencinta Habib Rizieq Kepung Polisi yang Masuk ke Pesantren

Senjata api, menurutnya, dipakai dalam keadaan tertentu, khususnya saat kondisi bahaya.

"Senjata api itu hanya digunakan dalam keadaan terpaksa saja, dalam arti saat melindungi diri dari serangan yang mematikan, bukan untuk menembak orang yang melarikan diri," kata Johanis.

BACA JUGA: Bharada E Ungkap Pengakuan Mengejutkan soal Pelecehan Seksual Putri Candrawathi

Dia juga menekankan bahwa tugas Polri adalah melayani masyarakat dan penindakan hanya merupakan salah satu tugas polisi.

"Kita harus kedepankan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sehingga warga merasa aman, nyaman, dan percaya terhadap polisi," katanya.

Johanis juga meminta seluruh anggotanya agar mampu mengendalikan diri, mengendalikan emosi, menghilangkan arogansi saat melayani masyarakat.

"Sekali lagi, masyarakat adalah majikan kita, tuan kita yang harus kita layani. Karena itu kita harus tunjukkan tata krama, sopan santun, dan etika yang baik. Kalau ada yang melanggar, ditegur dengan baik, jangan menggunakan kekerasan," katanya.

Mantan kepala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri itu juga meminta anggotanya untuk selalu mengoreksi diri dan mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi.

Dia tidak akan bosan selalu menyampaikan arahan dan imbauan kepada para anggotanya demi kebaikan institusi Polri.

"Saya minta juga para kasatker (kepala satuan kerja) untuk selalu menyampaikan kepada seluruh anggota tentang hakikat sebagai anggota Polri, yang merugikan masyarakat semua kita hindari," ujar Johanis Asadoma. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duduk Perkara Pencinta Habib Rizieq Kepung Polisi di Pesantren Pamekasan


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler