Anggota Dewan Desak Telusuri Terkait Pernyataan Fahri Hamzah

Soal Keterlibatan Singapura Gagalkan Investor Pelabuhan Masuk Batam

Selasa, 22 Desember 2015 – 05:03 WIB
Ilustrasi. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com -  

jpnn.com -  

BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Karena Lobi Singapura, Wali Kota Bilang Begini

BATAM - Anggota komite IV DPD asal Kepri, Haripinto Tanuwidjaja, meminta pernyataan politikus nasional Fahri Hamzah yang menyebut adanya lobi Singapura terkait batalnya pembangunan pelabuhan peti kemas di Batam ditanggapi serius.

"Untuk membuka kebenaran ini, maka harus dibentuk tim untuk menyelidiki ini. Semua harus terbuka," kata Haripinto, seperti dikutip batampos.co.id (group JPNN), Senin.

BACA JUGA: Gali Harta Karun Lima Warga Kaur Ditangkap

Haripinto mengatakan tidak baik menuding instansi tertentu tanpa memiliki dasar bukti yang kuat. Menurut pendapat dia, rencanan pembangunan pelabuhan peti kemas di Batam seharusnya tidak ada intervensi dari negara lain. 

"Ini negara kita, kenapa harus ada ikut campur negara luar. Jadi menurut saya ini harus dibuktikan," kata Haripinto.

BACA JUGA: Mantan Polisi yang Jadi Bandar Narkoba itu Akhirnya...

Haripinto menambahkan, pihaknya bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah pernah membicarakan masalah pembangunan pelabuhan dan revitalisasi pelabuhan di Batam. Pelabuhan kontainer Tanjungsauh sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019.

"Ini sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah. Dan kita berharap agar ini segera dibangun," katanya.

Menurut mantan sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Kepri ini, pelabuhan modern di Batam sudah seharusnya dibangun sejak beberapa tahun lalu. Batam sebagai daerah tujuan investasi, yang berbatasan dengan selat Malaka seharusnya sudah menangkap peluang itu.

Terpisah, Direktur Humas dan Promosi Badan Pengusahaan (BP) Batam Purnomo Andi Antono tegas membantah kalau institusinya pernah menghambat pembangunan pelabuhan di Batam. Dia juga memastikan pihaknya tidak pernah berkoodinasi dengan peemerintah Singapura terkait rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Batam.

"Kalau dibilang masalah lobi-lobi menghambat pembangunan itu tidak ada. Kami tidak pernah seperti itu," katanya.

Beberapa kali lelang pengadaan dan pembangunan pelabuhan di Batam dilakukan secara terbuka oleh BP Batam. Tetapi sering investor yang hendak ikut lelang membatalkan untuk investasi.

"Memang kita akui beberapa kali batal. Tetapi tidak ada hubungannya dengan lobi. Semua lelang kita lakukan terbuka," katanya.

Terkait pelabuhan Tanjungsauh, Andi menjelaskan rencana pembangunannya terbentur masalah pembebasan lahan. Bukan karena ada lobi atau interfensi dari pihak Singapura.

"Kami malah mendorong ini dibangun secepatnya. Karena banyak peluang bagi kita untuk meraup banyak penerimaan," katanya.

Demikian halnya dengan pelabuhan Batuampar. BP Batam juga terus mengupayakan untuk membuat semakin modern. "Tapi kalau memang malah ada pernyataan lobi-lobi agar tidak bangun pelabuhan, silahkan diselidiki," katanya.

Tumbur M Sihaloho, anggota Komisi I DPRD Kota Batam juga mendukung agar kasus ini diselidiki oleh tim, baik dari internal pemerintah atau pun dari penegak hukum. "Intinya kalau memang ada pihak yang berupaya untuk menghambat pembangunan, maka itu tidak boleh dibenarkan. Investasi harus terus ditingkatkan," katanya.

Menurut Tumbur, pembangunan pelabuhan di Batam harus terus ditingkatkan. Sebab peluang untuk menangkap potensi dari kapal asing yang melintasi perairan Selat Malaka cukup besar.

"Makanya masalah status Tanjungsauh harus digesa dan terus dikoordinasikan antara BP Batam ke pemerintah pusat," katanya. (ian/ray/jpnn)

jpnn.com -  

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaltara Digoyang Gempa, Muncul Isu Tsunami


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler