jpnn.com, INDRAMAYU - Pimpinan Cabang Partai Demokrat Indramayu, Jawa Barat tengan mencari tahu sejauh mana keterlibatan salah satu anggotanya dalam kasus bentrokan berdarah di daerah itu.
Diketahui, bentrokan berdarah di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10) yang melihatkan kelompok F-KAMIS (Forum Komunikasi Indramayu Selatan) menewaskan 2 petani tebu.
BACA JUGA: 2 Petani Tewas Akibat Bentrokan dengan Preman di Indramayu, Mengerikan
Polisi telah menangkap 10 orang terduga provokator bentrokan tersebut. Salah satunya ialah Taryadi, ketua F-KAMIS yang juga anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Fraksi Partai Demokrat.
"Kami akan mencari tahu sejauh mana anggota kami (Taryadi, red) terlibat," kata Ketua Balitbang DPC Partai Demokrat Indramayu Harris Solihin, Selasa (5/10).
BACA JUGA: 7 Polisi Ini Dipecat oleh Irjen Risyapudin Nursin, Ada Bripka Raniandini Yasa
Menurut Harris, fraksi Partai Demokrat juga bakal mempertanyakan hak imunitas bagi anggota DPRD.
Sebab, polisi tidak mengedepankan asas praduga tak bersalah ketika mengamankan Taryadi.
BACA JUGA: Saat Pangdam Mayjen TNI Hasanuddin Didatangi Petinggi Polri
Bahkan, kata Haris, pada saat diamankan, Taryadi diseret oleh petugas dan perbuatan itu sudah tersebar di media.
"Kalau masalah penangkapan, kami akan mendelegasikan fraksi untuk mempertanyakan hak imunitas bagi anggota DPRD," ucap Harris.
Dia juga menyatakan DPC Partai Demokrat Indramayu belum menentukan langkah yang akan ditempuh karena masih dibahas di internal parpol.
Namun, Haris menyayangkan kejadian yang merenggut nyawa dua korban tersebut.
DPC Demokrat Indramayu juga menyerahkan proses hukum bentrokan itu kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan.
"Kami juga ikut menyelidiki sejauh mana keterlibatan anggota kami terhadap insiden tersebut," ucap Harris. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam