jpnn.com, INDRAMAYU - Sebanyak 2 petani tebu di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tewas dalam bentrokan dengan preman dari kelompok FKAMIS (Forum Komunikasi Indramayu Selatan).
Dua petani tewas akibat beberapa sabetan senjata tajam dalam bentrokan mengerikan itu.
BACA JUGA: Berita Terkini Kerusuhan di Papua, 6 Tewas, 41 Orang Terluka
Menurut Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif, 10 orang sudah ditangkap terkait bentrokan berdarah pada Senin (4/10) tersebut.
Sepuluh orang yang diamankan itu diduga sebagai provokator yang memicu terjadi bentrok antara kelompok FKAMIS dengan petani.
BACA JUGA: Konon Moeldoko Datang ke Cikeas Pagi-Pagi Sekali, Mengintervensi, SBY Marah
"Yang kami amankan ada sepuluh orang, mereka merupakan pentolan dari gerombolan FKAMIS," kata AKBP M Lukman Syarif di Indramayu, Senin.
Dia menyebut satu dari sepuluh orang yang ditangkap itu merupakan ketua FKAMIS.
BACA JUGA: Eks Danjen Kopassus Ini Buka Suara soal Calon Panglima TNI
AKBP Lukman menjelaskan sengketa lahan tebu di sekitar Kecamatan Tukdana sudah terjadi sejak lama.
Kelompok FKAMIS juga diduga sering mengintimidasi para petani penggarap yang bermitra dengan Perusahaan Gula (PG) Jatitujuh.
"Karena mereka ini ingin menguasai lahan," beber Lukman.
Selain menangkap sepuluh orang dari kelompok FKAMIS, polisi juga meminta mengamankan sejumlah para petani penggarap untuk dimintai keterangan.
"Untuk situasi saat ini kondusif, kami tegakkan tindak pidana yang dilakukan oleh gerombolan preman itu," ucap AKBP M Lukman Syarif menegaskan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam