jpnn.com, MEDAN - Polisi berhasil menangkap lima orang anggota geng motor bersenjata tajam yang bentrok di Medan, Sumatera Utara di Jalan Pabrik Tenun Medan, pada Minggu (3/7) lalu.
Kelima bandit jalanan yang ditangkap tersebut, yakni berinisial ST (17), RF (16), Jhon (25), Frans (19), dan Reja (19).
BACA JUGA: Sebelum Dihabisi Anak Tiri, Harianto Ternyata Sempat Tembak Kepala Istri, Begini Ceritanya
Akibatnya, dua orang warga menjadi korban dalam kejadian ini.
Bahkan, salah seorang korban mengalami luka cukup parah di bagian mata.
BACA JUGA: Soal Brigadir Yosua Diduga Melecehkan Istri Irjen Sambo, Pengamat Kepolisian Bilang Begini
"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB, yang dialami oleh dua orang korban, salah satunya seorang IRT yang mengalami luka cukup parah," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa sebagaimana dilansir sumut.jpnn.com, Selasa (12/7).
Fathir menyebut kejadian itu berawal saat korban baru saja pulang membeli pulsa dari Jalan Ayahanda.
BACA JUGA: Fakta Terkini Soal Bharada E yang Menembak Mati Brigadir Yosua, Oh Ternyata
Saat sedang melintas di Jalan Pabrik Tenun, korban melihat sekitar enam unit sepeda motor melempar batu kepada geng motor lain yang saat itu berada di depannya.
Akibatnya, batu tersebut mengenai bagian mata korban hingga terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit.
Mantan Kapolsek Medan Baru itu mengatakan selain lima pelaku yang sudah diamankan, pihaknya saat ini tengah mengejar lima pelaku lainnya.
Kelima pelaku yang masih dalam pengejaran ini pun telah ditetapkan menjadi tersangka.
"Kami harap pelaku kejahatan yang lainnya untuk menyerahkan diri karena untuk kejadian yang melibatkan remaja menggunakan sepeda motor ini menjadi atensi khusus bagi kami," sebut Fathir.
BACA JUGA: Buntut Kasus Mas Bechi, Ponpes Shiddiqiyah Jombang Langsung Ditinggal Para Santri
Selain meringkus pelaku, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti, seperti sepeda motor, tiga parang, satu gergaji, satu samurai dan tiga buah batu berukuran besar.(mcr22/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean