jpnn.com, AFGHANISTAN - Anggota militan ISIS kembali meneror ibu kota Afghanistan.
Tiga pria bersenjata yang menyamar sebagai dokter menyerang rumah sakit militer terbesar di negara tersebut, kemarin.
BACA JUGA: MCCBCHST Minta Pemerintah Cabut Visa Zakir Naik
Aksi pengeboman dan penembakan di Rumah Sakit Sardar Daud Khan itu menewaskan sedikitnya 38 orang dan melukai lebih dari 70 orang.
Selama enam jam, tiga pejuang ISIS menjadikan rumah sakit yang berada di kawasan Wazir Akbar Khan itu sebagai medan tempur.
BACA JUGA: Ini Hasil Pertemuan Jokowi dengan Presiden Sri Lanka
Bersenjata AK-47 dan sejumlah peledak, mereka menyerbu rumah sakit yang mampu menampung 400 pasien rawat inap tersebut.
''Desing peluru dan suara ledakan bersahut-sahutan,'' kata salah seorang staf medis yang berhasil lolos dari insiden tersebut.
BACA JUGA: Polisi Tahan 4 Teroris yang Ingin Menyerang Raja Salman
Menurut Abdul Qadeer, seorang perawat di rumah sakit tersebut, teror ISIS diawali dengan ledakan bom bunuh diri.
Seorang pria yang berjalan kaki meledakkan diri di dekat pintu masuk.
''Setelah itu, ada tiga pria dengan jas putih dokter melepaskan tembakan ke segala arah sembari berjalan memasuki gedung,'' katanya.
Dia mengatakan bahwa sasaran tembak tiga militan itu lantai 3. ''Mereka menembak salah seorang teman saya. Untung, saya bisa kabur,'' kata Qadeer.
Kemenhan Afghanistan melaporkan bahwa teror di rumah sakit militer itu berakhir menjelang tengah hari. ''Tiga pelaku tewas,'' ungkap Jubir Kemenhan Dawlat Waziri.
Begitu teror berakhir, Kantor Berita Amaq yang menjadi corong ISIS mengakui serangan mematikan itu sebagai perbuatan mereka.
Sebelumnya, pemerintah sempat menuding Taliban sebagai dalang serangan itu. (AFP/Reuters/hep/c4/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Najib Ingatkan Ada 1.000 Warga Korut di Malaysia
Redaktur & Reporter : Natalia