jpnn.com - JAKARTA – Beberapa anggota Komisi II DPR RI menyampaikan persoalan seputar nasib tenaga non-ASN atau honorer, menjelang pendaftaran PPPK 2024.
Salah satunya ialah Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, anggota Fraksi Partai Golkar di Komisi II DPR.
BACA JUGA: Pedagang di Pasar Tidak Pernah Honorer Tiba-tiba jadi PPPK, Alamak!
Saat Raker dan Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI dengan KemenPAN-RB, BKN, dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di Senayan, Rabu (12/6), Bagus Adhi Mahendra menyampaikan pendapat mengenai penyelesaian masalah honorer,
Agenda rapat di Komisi II DPR kemarin membahas pelaksanaan anggaran KemenPAN-RB, BKN, dan KASN tahun 2023, juga terkait realisasi anggaran 2024 sepanjang triwulan I dan II.
BACA JUGA: P1 Pusing Tujuh Keliling, Belum Ada Kepastian Diakomodasi di PPPK 2024
MenPAN-RB Azwar Anas tidak hadir pada rapat tersebut. Pejabat yang hadir antara lain Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini, Plt. Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto, dan Kepala KASN Agus Pramusinto.
“Pak Menteri ke mana?” tanya Bagus saat membuka kalimatnya.
BACA JUGA: Jutaan Honorer Menunggu Pendaftaran PPPK 2024, Ribuan Sudah Ceria
Bu Rini dan jajarannya menjawab, Menteri Anas sedang menunaikan ibadah haji.
Lantas, Bagus mengaku mengikuti pernyataan Menteri Anas di YouTube.
Politikus dari Partai Golkar itu menyoroti pernyataan Anas soal honorer.
“Beliau (Menteri Anas, red) tidak ingin negeri ini menjadi negeri honorer. Saya sangat menyayangkan pernyataan itu,” kata Bagus.
Terang-terangan, Bagus menilai kebijakan Menteri Anas soal penyelesaian masalah honorer tidak berdasar asas keadilan.
Pasalnya, menurut Bagus, masih ada tenaga non-ASN yang sudah mengabdi puluhan tahun, tetapi tidak terdata sebagai honorer yang akan diangkat menjadi PPPK.
“Sudah puluhan tahun mengabdi, seperti sopir, penyuluh bahasa (ada di Bali, red), ini tertinggal,” kata Bagus.
Dia mendesak pemerintah agar honorer yang sudah lama mengabdi diangkat menjadi ASN PPPK.
“Sopir yang sudah puluhan tahun mengabdi, tolong diangkatlah, demi keadilan,” cetusnya.
Pernyataan Bagus banjir pujian dari para netizen. Pantauan JPNN.com di kolom komentar kanal Komisi II DPR RI di YouTube, banyak ucapan terima kasih disampaikan kepada Bagus.
“Matur suksma atu A.A. Bagus Adi Mahendra selalu mendukung bahasa ibu kita dan sudah memperjuangkan nasib honorer terutama penyuluh bahasa Bali. Rahayu bahasa ibu, bahasa Bali keren. Semangat,” tulis pemilik akun @user-ij5yn3cw7r.
“Terimakasih bapak A.A Bagus Adi Mahendra semoga penyuluh bahasa bali bisa menjadi ASN baik itu P3K maupun PNS,” begitu kalimat @yuniastuti1125.
“Iya honorer angkat semua menjadi PPPK Penuh waktu, khususnya yang sudah mengabdi 10 tahun ke atas tanpa tes,” tulis @Rooney02294.
Diketahui, pendaftaran PPPK 2024 hanya diperuntukkan bagi honorer yang sudah masuk database BKN.
Di sisi lain, masih banyak juga honorer yang belum terdata, alias honorer tercecer, yang tidak punya kesempatan ikut mendaftar PPPK 2024. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu