Anggota Komisi IV DPR Sebut Produksi Beras Tahun Ini Aman, Nih Datanya

Jumat, 15 September 2023 – 08:47 WIB
Ilustrasi Gedung DPR RI. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Sulaiman Hamzah mengaku yakin dengan data BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) tentang produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton.

Sulaiman menyebut angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka s?ampel area (KSA) maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan.

BACA JUGA: Harga Beras di Riau Naik, Polda Riau Beberkan Penyebabnya

"Jadi, saya sangat yakin dengan angka produksi ini, bahkan kita tidak perlu impor," kata Sulaiman melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/9).

Dia menjelaskan bahwa Indonesia tidak perlu impor beras karena jumlah konsumsi beras nasional hanya 25,45 juta ton.

BACA JUGA: Dampingi Jokowi, Zulhas Ungkap Alasan Penyaluran Bansos Beras Dipercepat

"Artinya, masih ada surplus 2,43 juta ton," ucap legislator Partai NasDem itu.

Sulaiman mengatakan saat ini para petani di sejumlah sentra juga terus melakukan panen raya sehingga produksi gabah dalam negeri terus bertambah.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Memasuki Ruang 48 Gedung KPK, Ada yang Lucu

Adapun masalah harga beras yang kini mulai naik, itu menurutnya adalah imbas dari produksi yang ada.

Diketahui, pada Juli terdapat panen di lahan seluas 828 ribu hektare, kemudian pada Agustus 815 ribu hektare, September 832 ribu hektare, dan Oktober 753 hektare.

"Kalau kita lihat datanya, produksi kita sudah sangat bagus mengingat kebutuhan dalam negeri terpenuhi," tuturnya.

Senada, Anggota Komisi IV DPR lainnya, Daniel Johan juga meyakini ketersedi?aan dan cadangan stok strategis beras di tahun 2024 masih sangat cukup.

Politikus PKB itu bahkan sudah memastikan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) soal ketersedian cadangan atau stok beras nasional.

Daniel mengatakan ketersediaan menjadi penting mengingat pada 2024 menjadi tahun sensitif bagi pangan dan juga politik.

Hal itu karena produksi beras diperkirakan terbatas akibat dampak El Nino dan pada 2024 akan ada pemilu, puasa, dan Idulfitri yang akan meningkatkan konsumsi beras.

"Saat ini sangat cukup ?karena data yang digunakan perlu disesuaikan dengan data yang ada," terangnya.(fat/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler