jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR HM Ridwan Hisjam mengapresiasi kinerja PT Pertamina Hulu Energi sepanjang 2022.
Di antaranya, dengan meraih laba bersih senilai USD4,67 miliar atau setara Rp 69,22 triliun sepanjang 2022.
BACA JUGA: Gelar RUPST: PHE Catat Kinerja Positif & Produksi Migas Tumbuh
Selain itu, PHE juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan produksi migas, yakni tujuh persen dibanding tahun lalu.
“PHE menyumbang 70 persen pendapatan Pertamina holding. Apabila PHE pendapatannya besar, otomatis pendapatan Pertamina akan ikut naik,” ujar Ridwan.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim Jajaki Pengembangan Teknologi Green Amonia
Menurutnya, keberhasilan PHE juga akan memberikan dampak positif terhadap sektor hulu.
Pada akhirnya, akan memberikan nilai positif bagi keuntungan perusahaan dan anak perusahaan di bawahnya, seperti Pertamina Hulu Rokan (PHR), PT Pertamina EP (PEP), PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), PT Pertamina EP Cepu (PEPC), PT Pertamina Internasional EP (PIEP), dan sebagainya.
BACA JUGA: Lampaui Target Produksi, Pertamina Hulu Energi Menuai Pujian
“Keberadaan PHE sangat penting sekali dan akan lebih mudah memenage perusahaan di bawahnya,“ tutur Ridwan.
Ridwan juga sependapat dengan rencana PHE untuk melakukan penawaran perdana saham (initial public offering/IPO).
Dengan masuk bursa saham, diharapkan kinerja PHE akan semakin meningkat.
“Tentu diharapkan semakin meningkat. Karena kalau sudah menjadi perusahaan terbuka, semua harus transparan. Tidak ada yang bisa ditutupi. Dan ini menjadi tantangan bagi perusahaan hulu Pertamina,” kata dia.
Terpisah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah juga mendukung rencana IPO PHE.
Menurut Piter, pendanaan lewat IPO diperlukan dalam meningkatkan kinerja dan menjaga momentum kinerja positif. Termasuk dalam mendukung tercapainya target produksi nasional minyak bumi sebanyak 1 juta barel per hari (bph).
"IPO adalah pilihan tepat. Banyak sekali manfaatnya. Jadi (PHE) memang harus didorong (untuk IPO)," tutur Piter.
Menurut Piter, manfaat utama pelaksanaan IPO bagi PHE adalah terkait opsi pendanaan yang lebih moderat dan menguntungkan bagi perusahaan dalam membiayai kebutuhan investasinya untuk kegiatan eksplorasi.
Mengapa? Karena dana dari IPO bisa menjadi solusi tepat untuk investasi.
Melalui dana dari IPO, PHE bisa berinvestasi untuk meningkatkan lifting, sehingga mengurangi ketergantungan impor.
“Karena selama ini Pertamina memang hanya mengandalkan produksinya dari sumur-sumur yang existing dan sudah tua. And at the end, dengan kinerja yang semakin kinclong, maka kontribusinya terhadap negara, baik dalam bentuk pajak maupun setoran dividen, juga semakin besar. Artinya, negara juga yang diuntungkan dari IPO ini," sebut Piter.
PHE mencatatkan kinerja menggembirakan pada 2022. Antara lain, berhasil mencapai produksi hampir 1 Juta BOEPD atau sebesar 967 MBOEPD dari 65 blok Migas, bertumbuh sebesar 7% berbanding produksi migas tahun lalu serta laba bersih sebesar USD 4.67 Miliar pada 2022.
Adapun dampak positif performa PHE kepada pendapatan negara secara total sebesar USD 8.77 Miliar yang terdiri dari pendapatan pajak, pendapatan bukan pajak dan signature bonus.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada