jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan turut berdukacita yang mendalam atas gugurnya prajurit TNI dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH, Papua.
Kekejian Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome Kabupaten Puncak, Kamis (27/1) ini terus berulang dan memakan banyak korban jiwa.
BACA JUGA: MPR dan BPIP Sosialisasikan Empat Pilar lewat Lagu hingga Novel
“Saya mendukung penuh langkah penumpasan KKB yang telah meresahkan warga sipil dan merongrong kedaulatan negara. Genealogi kelompok ini adalah teror dan terus melakukannya Tidak ada ruang dialog dengan kelompok seperti ini, ucap Syarief.
Menteri koperasi dan UKM era Presiden SBY ini menuturkan, TNI-Polri tidak perlu ragu untuk menanggulangi KKB hingga tuntas. Mereka adalah musuh negara dan rakyat yang seharusnya ditumpas.
BACA JUGA: Sultan Merespons Soal Usulan Pembubaran MPR, Simak
Politisi senior Partai Demokrat ini menuturkan, pemerintah telah mempercepat pembangunan di Papua dan Papua Barat.
Selama 20 tahun terakhir, pemerintah mengucurkan alokasi dana otonomi khusus (dana otsus) dan dana tambahan infrastruktur (DTI) untuk Papua dan Papua Barat sebesar Rp 138,65 trliun.
BACA JUGA: Ketua MPR Bamsoet Dorong Kelompok Cipayung Plus untuk Berwirausaha
Ini adalah kebijakan afirmasi dan prioritas pembangunan yang menjelaskan komitmen pemerintah dalam membangun Papua dan Papua Barat, maju dan bersaing sebagaimana daerah lain di Indonesia.
“Dana otsus dan DTI begitu besar untuk dialokasikan bagi Papua dan Papua Barat. Namun, tindakan teror juga tidak pernah berhenti. Ini menunjukkan KKB hanya bertujuan mengacau dan teror. Jika sudah begini, tidak ada jalan lain bagi TNI-Polri untuk menanggulangi teror ini. Jika dibiarkan, korban dari aparat dan rakyat sipil terus berjatuhan,'' tegas anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
Syarief juga meyakini, masyarakat Papua dan Papua Barat sangat mendambakan kedamaian, aktivitas perekonomian, peribadatan, dan kehidupan sosial.
Apa yang dilakukan KKB telah merenggut kebahagiaan rakyat. Tindakan keji gerombolan bersenjata ini hanya akan menghambat pembangunan yang digalakkan pemerintah.
Aksi militer dan polisional dalam penumpasan KKB Papua dan Papua Barat adalah langkah yang tepat.
“Panglima TNI langsung terjun ke Papua sebagai bentuk prihatin, duka, dan memberikan semangat moral bagi prajurit TNI yang bertugas. Negara harus tegas dan tidak boleh kalah menumpas kelompok teror. Kunjungan ini juga akan dipandang sebagai bentuk ketegasan pemerintah dalam menegakkan kedaulatan negara, khususnya bagi prajurit TNI,'' ucap Syarief. (mrk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi