BATAM - Penyidik Polresta Barelang dan Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) Batam terus mendalami senjata api (senpi) jenis FN yang digunakan pada perampokan terhadap bos sembako Dedi alias Acai di SP Plaza, Batuaji, Batam, Senin (31/8) laluDari hasil sementara pemeriksaan dan penyidikan oleh Subdenpom Batam terhadap oknum TNI berinisial DW yang diduga terlibat kasus perampokan itu, senpi jenis kaliber 45 itu bukan senjata organik TNI melainkan senpi rakitan.
”Senpi itu belum ditemukan
BACA JUGA: Waspadai Copet dan Hipnotis
Katanya dibuang usai aksi itu”Tapi itu baru pengakuannya (DW, red)
BACA JUGA: Ditinggal Teraweh, Motor Disikat Maling
Kami masih melakukan penyidikan,” ujarnya menimpali.Ditanya sejauh mana keterlibatan DW dengan Kisro, pelaku perampokan terhadap Acai, Hasan belum dapat menyimpulkannya karena proses penyidikan masih dilakukan
BACA JUGA: Saling Ejek, Sopir Angkot Tewas Ditusuk
Belum ada titik terang keterlibatan oknum anggota itu,” katanya.Untuk mempercepat proses penyidikan dan pengungkapan kasus ini, Hasan akan melakukan koordinasi intensif dengan penyidik Polresta BarelangDitanya apakah senpi yang digunakan telah diamankan sebagai barang bukti, Hasan mengatakan belum menemukannyaJajarannya masih mengorek keterangan DW, dimana senpi itu berada.
Sementara Kepala Penerangan Korem 033 Wirapratama Mayor Adrizal saat dihubungi Batam Pos (grup JPNN), mengatakan bahwa status DW saat ini sudah menjadi tersangkaBahkan sejak beberapa hari lalu telah dilakukan penahanan"Dua atau tiga hari yang lalu, ketika diketahui DW terlibat, langsung diamankan di Sub Denpom Batam," ujar Adrizal, Rabu (8/9).
Namun, kata Adrizal lagi, sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil penyidikan Subden Pom ADBahkan hingga berita ini diterima, proses penyidikannya belum selesaiKalau memang yang bersangkutan terlibat, akan diproses secara hukumProses penyidikan yang dilakukan sebagai dasar untuk menetapkan seperti apa hukuman yang akan ditetapkan pada tersangka.
‘’Hasil penyidikan akan diserahkan ke oditur militer (jaksa militer) untuk dibuat tuntutan hukum dan disidangkan di Pengadilan Militer untuk selanjutnya dijatuhi hukuman yang sesuai dengan peran pelaku,’’ kata Adrizal.
Sementara menurut pengakuan sementara Kisro kepada penyidik, senpi yang ia gunakan untuk menembak Acai itu diberikan oleh DW di SP Plaza beberapa saat sebelum perampokan terjadiSenpi yang sama diduga kuat pernah digunakan Kisro untuk merampok korban yang sama, Acai pada bulan November 2009 dan April 2010 lalu.
Pantauan Batam Pos, tim penyidik Subdenpom Batam kemarin, mendatangi Mapolresta Barelang untuk meminta foto dokumentasi barang bukti yang behasil disita yakni proyektil dan selongsong peluru kaliber 45 yang ditemukan di lokasi kejadian.
Untuk mensinkronkan keterangan DW dan Kisro, penyidik akan mengkonfrontir keduanyaHal ini ditegaskan Dansubdenpom dan Kapolresta Barelang Kombes Pol Eka Yudha Satriawan.
Kepada penyidik, Kisro juga mengaku sebagai perampok bayaranSetiap kali merampok, ia mendapatkan hasil yang cukup lumayan dari pemberi order merampokPria 34 tahun asal Kendal, Jawa Tengah ini mengaku pernah mendapatkan bayaran sebesar Rp35 juta sekali merampok dari pemberi order.
Uang Rp35 juta ini, bagian dari hasil merampok Acai pertengahan April lalu di depan rumah korban di Blok C nomor 7 Perumhan Jodoh PermaiSaat itu, Kisro berhasil merampas uang Rp100 juta lebih dari tangan Acai.
Sukses dengan hasil rampokannya ini, Kisro kembali diberi order untuk merampok korban yang sama, Acai, Senin (31/8) sekitar pukul 20.30 WIBNamun dalam perampokan di SP Plaza ini, Kisro yang sampai menembak mati Acai, keceleTas yang dibawa korban dan mereka duga berisi uang ternyata hanya berisi kertas kas bon dan dua unit ponsel BlackBerry milik korban.
Kapolresta Barelang Kombes Eka Yudha membenarkan kalau Kisro merupakan perampokan bayaran yang diduga kuat kerap beraksi di beberapa tempat di Batam maupun kota lainnya.
“Dia tidak tinggal di BatamDia dipesan oleh seseorang untuk ‘bermain’ d Batam dan kami masih selidiki,” tandas Eka Yudha(william/dewi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdesak Ekonomi, Guru PNS Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi