Anginnya Begitu Kencang, Anak Saya Ikut Terbang

Rabu, 16 September 2015 – 06:09 WIB
Warga terlihat bergotong royong memperbaiki rumahnya yang rusak. Di tengah bencana kabut asap, mereka sementara harus mengungsi karena rumahnya rusak parah. Foto: Hadly Vavaldy/Pekanbaru Pos

jpnn.com - PEKANBARU - Hujan lebat sesaat yang mengguyur kawasan Pekanbaru, Senin (14/9) sore, tak hanya membawa berkah. Sejumlah warga justru mendapat musibah.

Ceritanya, bak jatuh tertimpa tangga. Hujan memang sempat menghalau asap. Namun buat warga di Marpoyan Damai, ini menjadi awal bencana.

BACA JUGA: KPK Rampungkan Pemeriksaan 30 Orang Mantan Anggota DPRD Sumut

Hujan yang terjadi sekitar pukul 17.40 WIB, disertai angin kencang. Warga panik. Kejadiannya berlangsung sekitar 30 menit. Hujan turun juga disertai angin puting beliung. Atap rumah warga beterbangan. Pohon dan tiang listrik tumbang.

Beberapa warga juga memutuskan untuk mengungsi sementara di Musala Ikwan sampai kondisi rumah benar-benar aman. "Anginnya begitu kencang Pak. Sampai anak saya yang sedang bermain depan rumah, juga ikut terbang terpelanting dibawa angin,'' kata Zulhendri (36), seorang warga yang menjadi korban, kepada Pekanbaru Pos, Rabu (16/9).

BACA JUGA: Riau Tak Butuh Bantuan Militer Dari Pusat

Musibah ini sudah menjadi perhatian pemerintah kota Pekanbaru. Wakil Walikota Ayat Cahyadi, Kepala Dinas Sosial Chairani dan Camat Marpoyan Damai, Tri Sepnaputra sudah mendatangi lokasi. 

Semua warga yang menjadi korban, Selasa (15/9) mendapatkan bantuan berupa sembako. Namun mereka juga berharap agar ada bantuan lain dari Pemko Pekanbaru, terutama untuk memperbaiki atap yang rusak.

BACA JUGA: Jalan Lingkar Samosir dan Danau Toba Didanai APBN

''Kami belum tahu mau tinggal di mana. Sementara mengungsi dulu. Apalagi hari ini asap kembali datang,'' kata Indun, seorang warga.

Ini pertama kali keluarganya mengalami musibah puting beliung. Ia tak menyangka bila hujan yang sudah dinanti-nanti, malah membawa petaka. Rumah yang sudah dihuninya selama delapan tahun, hancur berantakan tersapu angin. ''Padahal sudah senang sekali hujan datang, tapi malah jadi begini,'' katanya pasrah.

Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengatakan bahwa musibah ini terjadi karena anomali cuaca yang tak menentu. "Cuaca sekarang ini lagi ekstrim. Di Marpoyan Damai ini dikabarkan ada 50 lebih rumah yang rusak. Sementara di Sukajadi, banyak pohon yang tumbang,'' jelas Ayat.

Tak hanya merusakkan rumah warga, di Kelurahan Tangkerang Tengah, kubah Masjid Al Mujahiddin juga ikut rusak tersapu angin kencang. 

Sementara Camat Marpoyan Damai Tri Sepna Saputra mengatakan, dari data sementara hasil survei, ada sekitar 50 rumah yang rusak. Beberapa RT yang terkena dampak adalah RT 01, RT 02, dan RT 07, kawasan RW 04 dan juga RW 18. "Untung saja tidak ada korban jiwa saat kejadian,'' ujarnya. (kho/did)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Perjuangkan Bandara Madina, Silangit Tetap AP II


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler