Komisi keluarga berencana China telah mengungkapkan bahwa tingkat kelahiran negara tersebut turun 3,5 persen tahun lalu, meski dalam beberapa tahun terakhir ada sejumlah langkah untuk sepenuhnya mengakhiri kebijakan satu anak. Poin utama: Tujuh belas juta bayi lahir tahun lalu, lebih sedikit dari tahun 2016 Tekanan ekonomi mungkin menghalangi pasangan memiliki dua anak Penduduk lansia China diperkirakan mencapai 400 juta pada akhir tahun 2035

Surat kabar China Daily melaporkan, meski jumlah ini lebih rendah dari tahun 2016, angka ini masih lebih tinggi dari rata-rata kelahiran di lima tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Perusahaan Selandia Baru Luncurkan Roket ke Angkasa Luar

Sisa-sisa terakhir dari kebijakan satu anak akhirnya dihapuskan pada tahun 2016. Pemerintah China mencabut kebijakan tersebut dengan harapan akan mendorong ledakan bayi dan membantu mengimbangi populasi yang segera menua.

Namun, tekanan ekonomi dan penundaan pernikahan tampaknya menghalangi pasangan perkotaan untuk memiliki dua anak.

BACA JUGA: Kereta di Sydney Tabrak Pagar Penghalang Belasan Luka-luka

Para ahli mengatakan, penurunan tersebut dijelaskan oleh penurunan jumlah perempuan usia subur.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Kemanan Sosial China tahun lalu, populasi lansia China diperkirakan mencapai 400 juta pada akhir 2035.

BACA JUGA: Lonjakan Turis ke Kota Esperance Karena Instragram

Ada sekitar 240 juta orang lanjut usia di China sekarang, dan ada kekhawatiran bahwa kenaikan tersebut akan menempatkan layanan kesehatan dan sosial negara tersebut - serta dana pensiunnya - di bawah tekanan yang meningkat.

Awal bulan ini, Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China mengatakan bahwa rata-rata harapan hidup di China mencapai 76,5 tahun tahun lalu, meningkat dari 74,83 tahun di tahun 2010.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimisme Jelang Pencarian Kedua MH370

Berita Terkait