jpnn.com, JAMBI - Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) diklaim akan mengurangi segala bentuk kecurangan, namun di sisi lain banyak peserta yang bingung dengan sistem penilaian passing grade.
Dimana standar nilai passing grade yang harus dicapai untuk formasi umum adalah 298 poin dengan rincian minimal 143 poin untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP), 80 poin untuk Tes Intelegensia Umum (TIU) dan 75 poin untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
BACA JUGA: Tercatat sudah 6.269 Peserta CPNS tak Lolos Seleksi SKD
Faktanya, dalam beberapa hari tes digelar, khususnya untuk formasi CPNS daerah, sangat banyak peserta yang tidak mampu memenuhi passing grade itu.
Seperti pengakuan salah satu peserta yang mengatakan dirinya dan beberapa rekan yang lain kebingungan setelah selesai ujian CAT dan dipersilahkan untuk melihat nilai.
BACA JUGA: Berita Terbaru Jadwal Tes CPNS dan Persyaratannya
‘‘Mungkin karena kurangnya sosialisasi terkait apa saja yang dinilai dan bagaimana sistem penilaiannya, ada yang nilai melebihi passing grade tapi tidak lulus namun ada yang nialinya pas standar passing grade bisa lulus,’‘ ujar salah satu perserta tes CPNS Merangin.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Merangin, Nasution, hal ini bisa saja terjadi karena kemungkinan salah satu dari standar passing grade tidak terpenuhi sehingga walaupun nilainya tinggi tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya.
BACA JUGA: Banyak Honorer K2 Tidak Lolos SKD CPNS
‘‘Contohnya nilai TWK 100, nilai TIU 100 namun nilai TKP nya 140 secara keseluruhan nilainya 340 poin, tidak lolos karena minimal nilai TKP 143,’‘ terang Nasution.
Pantauan Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) disalah satu lokasi tes CPNS yaitu SMK Negeri 1 Merangin dimana ada 4 sesi tes yang masing-masing sesi berjumlah 40 orang hanya ada 2 peserta yang mampu melaju ke tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dari 118 peserta.
‘‘Sebenarnya ada 4 sesi namun sesi pertama ditunda karena persiapan, pada sesi kedua ada 1 orang yang lolos dan 1 peserta tidak hadir, begitupun disesi ketiga ada 1 orang yang lolos dan 1 peserta tidak hadir, pada sesi ke 4 semua hadir namun tidak ada yang lolos, jadi total peserta yang tes hari ini 118 dan yang lolos ke SKB 2 orang,’‘ terang Untung salah satu pengawas dari BKPSDM Merangin.
Kedua peserta yang tes dilokasi SMKN 1 Merangin dan berhak maju ke tes CAT Seleksi Kompetensi Bidang adalah Raddatun Nazria dengan 312 poin dengan rincian TWK 85 TIU 80 TKP 147 dan Lisa Arnanda 321 point TWK 75 TIU 100 TKP 146.
‘‘Perasaannya setelah melewati ujian dan lulus ke tahap selanjutnya merasa bersyukur sekali, alhamdulillah Ini semua tidak luput dari do'a orang tua,’‘ ujar Raddatun Nazria.
Masih dilokasi yang sama salah satu peserta tes CPNS yang gagal lolos mengungkapkan soal CAT dianggap sangat sulit dan waktu sangat sedikit sehingga tidak bisa konsentrasi dalam mengisi.
‘‘Kita coba lagi dilain waktu, menurut saya disamping soalnya yang lumayan sulit waktu pengerjaan juga sangat singkat jadi kurang konsentrasi dalam mengisi,’‘ terang Rohmiati salah satu peserta tes.
Di Tanjab Barat, data sementara yang diterima oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, H. Ambok Tuo, setelah diadakan ujian SKD selama 3 hari di Kota Jambi, hanya 42 orang yang lulus passeng grade ujian CAT dari sekitar 2 ribuan peserta.
‘‘Dari data sementara, 42 orang yang lulus seleksi SKD,’‘ ujar sekda dikonfirmasi Senin (5/11) kemarin.
Saat ini, yang tidak memasuki passing grade saat ujian CAT beberapa waktu lalu masih di tentukan oleh pusat dan kelulusannya nanti ditentukan oleh Pusat.
Ditanya jika hanya 42 orang yang lulus Berarti ada jumlah formasi yang tidak terpenuhi? Pihaknya menjawab, itu sepenuhnya kebijakan pemerintah pusat.
‘‘Itu semua kebijakan pusat, ‘‘ tutupnya.
Di bagian lain, tes CPNS Kabupaten Tebo 2018 dipastikan akan dilakukan secara murni. Bahkan kelulusannya pun hanya berdasarkan nilai tes komputer tanpa ada tes wawancara dan tes-tes tambahan lainnya.
Bupati Tebo, H. Sukandar saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dirinya menegaskan tes CPNS di Kabupaten Tebo langsung dilakukan oleh pihak BKN pusat. Dirinya juga memastikan bahwa kelulusan langsung berdasarkan hasil Tes CAT tanpa ada tes tambahan dari Pemkab Tebo sendiri.
‘‘Untuk tes CPNS, pelaksananya langsung oleh pusat, kita cuma memfasilitasi. Jadi kelulusan langsung dari hasil tes komputer, kita tidak ada tes-tes yang lain lagi, siapa yang lulus tes computer itulah yang dinyatakan lulus,’’ tegas Sukandar.
Untuk itu, Bupati menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya peserta yang mengikuti Tes CPNS di Kabupaten Tebo untuk jangan percaya dengan orang-orang yang mengaku bisa meluluskan atau mengaku orang dekat bupati.
‘‘Kita menghimbau, agar masyarakat atau para peserta untuk tidak mempercayai orang yang mengaku bisa meluluskan atau mengaku orang dekat bupati. jadi kelulusan murni langsung dari hasil tes komputer,’’ tambah Sukandar.
Begitu juga yang disampaikan Kepala BKPSDM Haryadi. Saat ditanya apakah ada tes wawancara atau tes lain lagi setelah Tes CAT dalam menentukan kelulusan, Haryadi menegaskan bahwa tidak ada lagi tes-tes yang lain atau wawancara lain selain dari Tes CAT yang dilaksanakan langsung oleh BKN pusat.
‘‘Kita tidak pakai wawancara atau tes-tes yang lain, kelulusan langsung ditentukan oleh hasil tes CAT, jadi siapapun yang lulus nanti tes komputernya, itulah yang lulus,’’ ungkap Haryadi.
Tes CPNS Kabupaten Tebo direncanakan mulai dilaksanakan 1 November lalu hingga 16 November 2018 mendatang. Dari jumlah pelamar online sebanyak 6.146 dan yang meyerahkan berkas ke BKPSDM 5.818 pelamar, 2.048 pelamar dinyatakan tidak lulus verifikasi berkas. Sedangkan yang dinyatakan lulus berkas sebanyak 3.770.
Serahkan ke Panselnas
Tes CPNS 2018 masih berlangsung pada tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CAT di Provinsi Jambi hingga tanggal 17 November sesuai instruksi pusat. Walaupun sebenarnya hanya akan berlangsung hingga 13 November di Kota Jambi. Akan tetapi santer berkembang kabar jika Kabupaten Tebo memiliki previllage (keistemawaan) khusus, dengan tidak menyertakan tes lain sebagai syarat penetuan PNS baru.
April Koni, Kepala UPT BKN Jambi menyampaikan bahwa itu sebenarnya diluar kewenangannnya. “Saya tidak punya kewenangan untuk jawab, nanti panselnas aja ya,” ujarnya saat dikonfirmasi Koran ini (5/11).
Jika merujuk dari aturan BKN pusat sendiri , April menambahkan bahwa semuanya sudah terdapat dalam Permenpan. “Kalau hal di luar itu mungkin Kabupaten Tebo sebelumnya sudah koordinasi dengan pihak terkait,” sampainya.
Sementara untuk pelaksanaan tes PNS sendiri April menyebut tetap lancar dilaksanakan di kantor UPT BKN dan Cahaya Prima, dalam hal ini yang merupakan kewenangannnya. Sedangkan saat ditanyakan terkait kabar gangguan jaringan Internet saat ujian peserta hari ini, (kemarin , red) April tidak mengkonfirmasi.
Terpisah, Regi peserta tes untuk formasi Pemerintah Kota Sungai Penuh untuk jabatan Guru menyebut bahwa dirinya sempat terganggu dengan masalah jaringan yang menggangu sesi nya. “Saya di sesi 3 dan kerap kami ada gangguan bergiliran diruangan, siapa yang terganggu maka kami tunjuk tangan,” ucapnya.
Malah saat ujian, Regi menyebut sering berulangkali kembali memasukkan kembali PIN yang telah diberikan peserta untuk masuk kembali ke lembar ujian elektroniknya. “Untungnya tidak harus mengulang mengisi dari pertama lagi,” ucapnya.
Regi pun menyebut secara langsung gangguan tersebut cukup mengannngu konsentrasinya dalam ujian. Yang hasilnya dia dinyatakan gagal untuk menuju tes selanjutnya. “Kita gagal di TIU, apa boleh buat yang penting sudah usaha, mungkin ada jalan lain,” tukasnya. (wwn/sun/bjg/aba)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Guru Honorer Agama Islam yang Ini Curang saat Tes CPNS
Redaktur & Reporter : Budi