jpnn.com, NEW DELHI - Kasus Covid 19 baru di India sedikit menurun pada Minggu (2/4). Namun, kematian akibat infeksi melonjak dengan rekor 3.689.
Saat ini, satu wilayah menerapkan lockdown karena sistem perawatan kesehatan negara yang tidak bisa mengatasi kasus besar-besaran.
BACA JUGA: Klaster Baru COVID-19, Tidak Ada Salat Idulfitri di Masjid Agung
Pemerintah India melaporkan 392.488 kasus baru dalam 24 jam sehingga total kasus menjadi 19,56 juta. Sejauh ini, virus tersebut telah menewaskan 215.542 orang.
Rumah sakit, kamar jenazah, dan krematorium India kewalahan karena negara tersebut telah melaporkan lebih dari 300.000 kasus setiap hari selama lebih dari 10 hari berturut-turut.
BACA JUGA: Covid-19 di India Kian Tak Terkendali, Jumlah Kasus Baru Lebih dari 400 Ribu per Hari
Hampir 10 negara bagian dan wilayah India telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan, meskipun pemerintah federal tetap enggan memberlakukan lockdown nasional.
Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan semua upaya harus dilakukan untuk menghindari lockdown.
BACA JUGA: Irfaan Sanoesi: Kondisi India Sungguh Mengiris-iris Hati
"Kami (pemerintah federal) khawatir lockdown akan berdampak buruk pada ekonomi," kata Modi, dikutip dari Reuters pada Minggu (2/4).
Modi menjelaskan lockdown yang diberlakukan tahun lalu saat wabah Covid 19 pertama menyebabkan output ekonomi turun 24% pada April hingga Juni 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, pemerintahan Modi dikritik karena membiarkan jutaan orang menghadiri festival keagamaan dan rapat umum politik yang padat di lima negara bagian pada Maret dan April. (reuters/mcr9/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih