Angka Stunting di Desa Ini Cukup Tinggi, HaloPuan Langsung Bergerak

Senin, 24 Januari 2022 – 18:01 WIB
Gerakan Melawan Stunting di Jawa Tengah. Foto: HaloPuan

jpnn.com, REMBANG - Gerakan melawan stunting HaloPuan terus berlanjut. Setelah mendatangi 13 daerah di Banten dan Jawa Barat, kini mereka memasuki Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut dimulai di Kabupaten Rembang, dengan bekerja sama dengan DPC PDIP setempat.

BACA JUGA: Menko PMK Gusar Angka Stunting Masih 24,4 Persen

Ada dua desa yang menjadi fokus kegiatan tersebut, yakni Desa Karas, Kecamatan Sedan dan Desa Ngotet, Kecamatan Rembang.

Koordinator HaloPuan Poppy Astari mengatakan bahwa angka stunting di Kabupaten Rembang dinilai masih cukup tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata nasional, takni 24,96% pada 2020 atau naik 22,9% dari 2019.

BACA JUGA: Melawan Stunting, HaloPuan Gencarkan Penanaman Kelor di Desa

Kenaikan angka prevalensi stunting di Rembang dilaporkan karena turunnya tingkat kunjungan ke puskesmas hingga 50 persen akibat pandemi Covid-19, pola makan serta pola asuh, dan pernikahan usia muda.

"Kondisi ini tentu saja ironis mengingat Rembang sebagai penghasil ikan bandeng yang kaya protein," tutur Poppy, dalam keterangan tertulis, Senin (24/1).

BACA JUGA: Warga Cirebon Antusias Ikuti Gerakan Melawan Stunting HaloPuan

Menurut Poppy, Puan Maharani memandang stunting sebagai salah satu ancaman besar karena akan membuat generasi di era Indonesia Emas pada 2045 sulit bersaing dengan bangsa lain.

Ini karena stunting akan menghambat perkembangan kecerdasan sehingga mengurangi kemampuan belajar dan bekerja generasi muda bangsa.

"Melawan stunting utamanya membutuhkan kesadaran kita semua tentang asupan bergizi bagi anak-anak," tuturnya.

HaloPuan juga ingin berbagi gagasan tentang manfaat super bubuk daun kelor. Selain mudah tumbuh di alam Nusantara, kelor ternyata kaya kandungan mikronutrisi, serat, dan protein.

Kepala Bidang Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Dini Nuraida mengatakan pihaknya selalu membutuhkan setiap program dalam upaya menurunkan angka stunting.

"Gerakan HaloPuan ini membantu intervensi gizi sensitif. Ini gerakan yang baik apalagi menyosialisasikan pemanfaatan daun kelor. Kelor bagus untuk melancarkan ASI dan membuat balita nafsu makan," kata Dini. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler