Angket Kemendikbud: Siswa Pintar Ogah jadi Guru

Selasa, 07 Mei 2019 – 19:34 WIB
Kabalitbang Kemendikbud Totok mengungkapkan siswa cerdas ogah jadi guru.Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dunia pendidikan di Indonesia diperkirakan bakal suram. Pasalnya, banyak siswa SMA/MA yang cerdas ogah jadi guru. Mereka memilih profesi jadi pengusaha dan wirausaha hebat.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno mengungkapkan, berdasarkan hasil angket yang disebar di 8584 SMA/MA penyelenggara UNBK (ujian nasional berbasis komputer), terungkap 11 persen dari 521.500 siswa (25,94 persen peserta UNBK) memilih menjadi guru.

BACA JUGA: Zonasi Pendidikan Cegah Jual Beli Kursi dan Pungli

Sayangnya, mereka yang memilih menjadi guru, yang mayoritas perempuan, nilai UN-nya rendah.

"Ini menjadi perhatian kami karena siswa-siswa cerdas ogah jadi guru. Mereka maunya jadi pengusaha hebat, wirausaha, dan presiden. Yang nilai UN rendah malah tertarik jadi guru," kata Totok dalam taklimat media di Kantor Kemendikbud, Selasa (7/5).

BACA JUGA: Tak Lagi di Pusat, MGMP Akan Gunakan Sistem Zonasi

Tunjangan sertifikasi guru ternyata tidak membuat siswa tertarik. Hal ini lanjut Toto harus mendapatkan perhatian serius bagaimana agar siswa yang cerdas-cerdas itu mau jadi guru.

BACA JUGA: Ketum IGI: Paksa Anak Masuk Sekolah Favorit, Ortu Egois!

BACA JUGA: Rudi Ingin Batam Dikenal sebagai Kota Pendidikan Selain Pusat Industri

"Bagaimana bisa mutu pendidikan di Indonesia maju kalau gurunya tidak cerdas. Lihat saja nilai UN 11 persen siswa yang bercita-cita guru, hanya Bahasa Indonesia yang lumayan. Bahasa Inggris dan Matematika jeblok," tuturnya.

Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Harris Iskandar menduga, banyak siswa cerdas menolak jadi guru karena melihat kehidupan tenaga honorer. Padahal ada 2 juta lebih guru PNS yang hidup sejahtera karena mendapat berbagai tunjangan.

BACA JUGA: Menristekdikti Targetkan 11 PTN Masuk Ranking 500 Dunia

"Yang terjadi sekarang, profesi guru kan hidupnya enggak enak karena guru honorer itu. Ini yang harus diluruskan. Guru harus jadi profesi yang grade A. Artinya tidak sembarangan orang bisa jadi guru. Guru juga bukan pilihan terakhir bagi siswa," pungkasnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Buka Lowongan Guru untuk Sekolah di Luar Negeri


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler